SOLOPOS.COM - Pengunjung Candi Sukuh Karanganyar berada di sekitar candi induk yang masih dalam proses pemugaran, Senin (20/7/2015). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Wisata Karanganyar yakni Candi Sukuh sepi pengunjung karena tengah dipugar.

Solopos.com, KARANGANYAR – Pengunjung Candi Sukuh di Ngargoyoso Karanganyar merosot saat proses pemugaran candi induk yang sudah berjalan sejak pertengahan Juni lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut koordinator petugas loket Candi Sukuh, Suratmo, sejak proses pemugaran candi induk berlangsung, jumlah pengunjung mengalami penurunan.

“Penurunannya cukup banyak. Mungkin karena candi induk sedang dipugar, pengunjung memilih ke lokasi wisata lain,” kata dia saat ditemui wartawan di loket Candi Sukuh, Senin (20/7/2015).

Berdasarkan pantauan di lokasi wisata Candi Sukuh, Senin,terdapat beberapa pengunjung lokal yang memasuki area candi. Jumlahnya sekitar 15 orang.

Mereka hanya diperbolehkan melihat dan berfoto di pelataran candi induk. Sebab candi induk candi sudah mulai dipugar. Pagar pembatas dari bambu pun ditempatkan di sekitar candi induk.

“Biasanya pengunjung bisa menaiki candi induk, tapi sekarang kan tidak bisa lagi,” kata Suratmo.

Menurutnya, saat ini jumlah pengunjung di Candi Sukuh turun hingga 50 persen. “Biasanya sekitar 100 orang untuk hari biasa dan mencapai 200 orang pada hari libur,” kata dia. Kondisi tersebut diperkirakan akan terjadi selama masa pemugaran candi.

Proses pembongkaran candi induk saat ini baru mencakup pada bagian puncak candi. Kondisi candi induk saat ini masih dikelilingi perancah bambu.

Pada puncak perancah terpasang atap dari seng untuk melindungi tubuh candi induk selama masa pemugaran. Susunan batu pada bagian puncak candi mulai dilepas. Bagian dalam candi induk yang berupa tanah pun sudah terlihat.

“Proses pemugaran saat ini masih tahap pembongkaran. Setelah selesai dibongkar akan dilanjutkan tahap penelitian untuk mendapatkan informasi bangunan candi,” kata Pelaksana Lapangan Pemugaran Candi Induk Sukuh, Suyadi, saat dihubungi , Senin.

Dia mengatakan dari  hasil pembongkaran candi sementara, diketahui susunan batu pada candi induk hanya pada bagian permukaan. Sedangkan bagian dalam berupa tanah.

“Pada bagian atas merupakan tanah uruk. Tapi di bawahnya belum dapat dipastikan apakah itu tanah bukit yang dikepras atau bukan. Sampai saat ini belum ada penelitian,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya