Wisata Karanganyar yakni Pujasera Cangakan masih sepi.
Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mendesak pedagang kaki lima (PKL) yang sudah mendapatkan alokasi kios di Pujasera Cangakan segera berjualan.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Ia mengancam akan mengganti dengan PKL lain apabila PKL yang sudah mendapatkan alokasi itu tidak lekas berjualan. Hal itu disampaikan Bupati saat mengunjungi kios satai kelinci di Pujasera Cangakan Karanganyar pada Senin (21/11/2016).
Pantauan
“Kalau [PKL] yang sudah mendapat kios tidak segera masuk, ya akan kami geser yang siap. Silakan [Disperindagkop dan UMKM] menghubungi kembali. Dulu kan maksud kami, prioritas PKL di samping Kejaksaan Negeri,” kata Yuli, sapaan akrab Juliyatmono, saat berbincang dengan wartawan.
Yuli optimistis Pujasera Cangakan Karanganyar akan ramai apabila PKL kompak lekas berjualan. Saat itulah, Pemkab akan membantu meramaikan Pujasera Cangakan dengan menyelenggarakan aneka program acara.
Politikus Partai Golkar itu mengklaim keberadaan Klinik Antirokok akan meningkatkan pengunjung Pujasera.
“Ada klinik antirokok. Lalu, tempat latihan panjat tebing akan kami letakkan di halaman pujasera. Kami perbaiki jalan dan akses ke pujasera. Itu, gazebo di pujasera silakan dimanfaatkan,” tutur dia.
Di sisi lain, Bappeda Kabupaten Karanganyar menempatkan UMKM binaan, yaitu satai kelinci dan ayam Pak Tyan Tawangmangu. Pemilik Sate Tyan, Dwi Isnandi, menyampaikan menjajal pasar di Karanganyar.
Dia optimistis mampu menarik minat pembeli apalagi belum ada satai kelinci di Karanganyar Kota.
Dia membuka kios di pujasera pukul 10.00 WIB-22.00 WIB. Satu porsi ukuran kecil Rp10.000 sedangkan ukuran besar Rp15.000.
Pak Senen, sapaan akrab Dwi Isnandi, sudah membuka lapak di area objek wisata Grojogan Sewu. “Ada sate porsi kecil dan besar itu mengantisipasi pelajar,” ungkap dia.