SOLOPOS.COM - Sejumlah pelaku UMKM menggelar dagangan mereka di Kali Pepe Land, Gagak Sipat, Ngemplak, Boyolali, saat gelaran Pasar Tumpah, Minggu (19/6/2022) siang. (Espos/Kurniawan)

Solopos.com, BOYOLALI — Sekitar 150 pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM mengikuti kegiatan Pasar Tumpah di kawasan wisata Kali Pepe Land di Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada Minggu (19/6/2022) siang.

Ratusan pelaku UMKM itu menggelar aneka dagangan, seperti makanan ringan, produk-produk fesyen, hingga permainan anak-anak. Keberadaan pedagang itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung wisata Kali Pepe Land Boyolali.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pengunjung tidak hanya bisa menikmati aneka wahana atau permainan yang disediakan pengelola Kali Pepe Land, tetapi juga bisa menikmati suasana pasar tumpah. Pelaku UMKM menjajakan produk dengan harga relatif terjangkau selama Pasar Tumpah di Kali Pepe Land Boyolali.

Pengelola Kali Pepe Land Boyolali, Sugiri, saat diwawancara wartawan mengatakan pihaknya memang ingin Kali Pepe Land menjadi pasar bagi pedagang kecil dan menengah atau UMKM. Dia menyebutnya kawasan wisata modern dengan pasar murah.

“Jadi pasar tradisional, tapi dengan konsep modern, bersih, tempatnya juga menarik. Kami coba bagaimana pedagang-pedagang ini punya lahan usaha yang tempatnya bagus dan ramai. Ada 150 pedagang,” tutur dia.

Baca Juga : Ada Apa Saja di Wisata Kali Pepe Land Boyolali? Cek Dulu Ya…

Para pedagang atau pelaku UMKM tersebut menurut Sugiri ada yang dari warga sekitar dan pedagang dari kawasan Soloraya. Setelah dua tahun lebih terdampak pandemi Covid-19, katanya, diharapkan UMKM bisa bergerak lagi.

“Ke depan perlu tempat-tempat seperti ini sebanyak-banyaknya. Perputaran uang, ekonomi, bisa bergerak dari dan untuk rakyat. Selama ini kan pasar tradisional mulai ditinggalkan. Lah ini jangan sampai terjadi,” ujar dia.

Sugiri menjelaskan gelaran pasar tumpah di Kali Pepe Land Boyolali tidak hanya berhenti hari itu. Ke depan, dia menargetkan bisa melibatkan hingga 500 pelaku UMKM untuk menggelar dagangan mereka di kawasan Kali Pepe Land.

“Target kami di tahun ini sekitar 500 UMKM yang bisa dilibatkan setiap weekend [akhir pekan] dan hari libur. Itu cita-cita kami. Jadi tempat ini bisa menjadi wadah UMKM berjualan untuk mengembangan diri,” sambung dia.

Baca Juga : Asyik, Bakal Ada Wahana Arung Jeram di Wisata Kali Pepe Land Boyolali

Pengelola Kali Pepe Land, ujar Sugiri, tidak memungut biaya atau retribusi kepada pelaku UMKM. Pengelola juga tidak menarik tarif masuk kawasan kepada pengunjung Kali Pepe Land Boyolali. Pihak pengelola hanya marik biaya parkir kendaraan.

Kali Pepe Land baru beroperasi sekira tiga pekan terakhir. Sugiri menyebut baru 40 persen potensi di Kali Pepe Land telah beroperasi. Kehadiran Kali Pepe Land diharapkan bisa menjadi tempat healing masyarakat usai dua tahun pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya