SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoto dengan latar belakang gambar 3 dimensi di wahana De Mata Trick Eye Museum yang terdapat di XT Square di Jalan Veteran, Jogja, Minggu (22/12/2013) lalu. Pengunjung dapat mengabadikan sensasi tipuan mata di dalam museum yang memiliki 120 gambar tiga dimensi tersebut. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Wisata Jogja untuk area XT-Square mengandalkan museum 3 D, De-Mata

Harianjogja.com, JOGJA – Pasar Seni dan Kerajinan Yogyakarta XT-Square masih mengandalkan atraksi di museum tiga dimensi De-Mata guna menarik minat wisatawan datang ke lokasi tersebut selama libur Lebaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Museum tiga dimensi De-Mata dan museum patung lilin yang menampilkan tokoh-tokoh dunia De-Arca masih menjadi daya tarik utama wisatawan untuk libur Lebaran nanti,” kata Direktur Operasional dan Pemasaran PD Jogjatama Vishesha selaku pengelola XT-Square Widihasto Wasana Putra di Yogyakarta, Minggu (28/6/2015).

Menurut dia, jumlah wisatawan yang mengunjungi museum tiga dimensi atau museum patung yang menampilkan tokoh-tokoh dunia bisa mencapai sekitar 2.000 orang saat musim libur.

“Wisatawan diperkirakan mulai banyak berkunjung mulai hari kedua Lebaran,” katanya.

Saat ini, museum tiga dimensi tersebut masih dalam proses renovasi mengganti lantai dari semula semen ke lantai keramik dan ada beberapa bagian yang diganti dengan karpet. Proses renovasi diperkirakan memakan waktu hingga 30 Juni.

“Jadi memang kedua atraksi itu masih menjadi daya tarik utama wisatawan yang dikunjungi pada pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB. Namun, jika ada permintaan khusus maka jam buka museum bisa saja dipercepat,” katanya.

Selain atraksi museum tiga dimensi dan patung tokoh dunia, XT-Square kini mulai diserbu pedagang batu akik dan ada beberapa pedagang yang menjual barang-barang kerajinan khas Yogyakarta.

“Ada 25 pedagang batu mulia di zona kerajinan dalam tiga bulan terakhir. Kami juga berencana memanfaatkan Blok C2 untuk pedagang batu mulia namun jumlah peminatnya belum cukup,” katanya.

Di Gedung Blok C2, terdapat 64 kios dan manajemen pengelola XT-Square berharap bisa memperoleh minimal 40 penyewa sebelum membuka blok tersebut sebagai pusat penjualan batu mulia.

Ia menambahkan, akan ada beberapa perubahan fisik di XT-Square untuk mendukung kenyamanan wisatawan seperti perbaikan beberapa lokasi yang rusak di halaman. “Ada beberapa konblok yang rusak sehingga harus diperbaiki,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, manajemen pengelola akan membongkar kolam yang berada di halaman sisi utara pasar karena kondisi kolam yang rusak.

“Kolamnya sudah bocor sehingga akan dibongkar saja guna menampung lebih banyak pedagang,” katanya.

Dalam satu bulan, Widihasto menyebut pasar seni dan kerajinan itu dikunjungi 200 bus wisatawan. “Harapannya, pasar ini bisa semakin berkembang dan semakin banyak wisatawan yang berkunjung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya