SOLOPOS.COM - Kawasan Kebun Plasma Nutfah Pisang di Giwangan yang mulai dikembangkan menjadi kawasan Agrowisata. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Jogja, Kebun Plasma Nutfah akan dikembangkan

Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja terus menata kawasan Jogja bagian Selatan. Selain membangun objek wisata science park, Pemerintah Kota Jogja berencana membangun agrowisata di wilayah Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo sebagai daya tarik wisatawan.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Baca juga : WISATA JOGJA : Kebun Plasma Nutfah Pisang Menuju Agrowisata

Disamping budidaya pisang, kini Kebun Plasma Nutfah Pisang juga mengembangkan berbagai tanaman lainnya untuk melengkapi daya tarik wisatawan.

“Wahana rekreasi yang ditawarkan adalah panen buah langsung dari pohon, eduksi mencangkok tanaman, menyambung batang pohon sampai pada olahan makanan dari buah,” ujar Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, Imam Nur Wahid, Kamis (10/8/2017)

Ia mewacanakan pengelolaan Kebun Plasma Nutfah Pisang menjadi badan usaha milik daerah (BLUD) agar lebih leluasa dalam pengembangan. Imam meyakini Kebun Plasma Nuftah Pisang lebih berkembang menjadi agrowisata.

Pengelola Kebun Plasma Nutfah Pisang, Bambang Dwihatmoko menambahkan untuk hasil pengembangbiakan pisang dan tanaman lainnya selama ini dijual ke masyarakat. untuk harga per pohon.

“Hanya Rp8.000 untuk semua jenis pisang,” kata dia. Harga tersebut termasuk paling murah jika dibanding harga umum, terlebih untuk pisang raja. Pihaknya tidak bisa menaikkan harga jual karena dibatasi aturan Peraturan Daerah Kota Jogja.

Karena itu diakuinya bibit pisang siap tanam sering tidak tersaisa. Bambang menyarankan bagi wisatawan yang ingin membeli harus pesan terlebih dahulu. Salah satu pengunjung Kebun Plasma Nutfah Pisang, Dewi Sukma, 40, mengaku sudah tiga kali berkunjung. Warga Kalasan Sleman ini selain berwisata juga ingin membeli pohon pisang yang sudah ia pesan beberapa waktu sebelumnya.

Selain Kebun Plasma Nutfah Pisang, Pemerintah Kota Jogja juga tengah merencanakan pembangunan kawasan science park atau tanam ilmu pengetahuan yang masih di kawasan Giwangan, tepatnya di Jalan Tegalturi. Rencana pembangunan science park masuk dalam program perioritas pembangunan jangka menengah Kota Jogja. Saat ini sudah masuk pada tahap studi kelayakan. Pada tahun depan akan dimulai penyusunan detail engineering desaign (DED). Pembangunan objek wisata di Jogja bagian selatan ini dengan harapan dapat memecah wisatawan yang selama ini menumpuk di Jogja bagian utara dan tengah.

Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Jogja dibangun pada 1988 bersamaan dengan pembangunan Kebun Buah Mekarsari di Bogor Jawa Barat. Kebun Plasma Nutfah Pisang yang berdiri diatas lahan seluas sekitar dua hektare itu bertujuan mengumpulkan, memelihara, dan menyebarluaskan koleksi berbagai jenis pisang.  Pada 2004 lalu Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Jogja dikukuhkan sebagai kebun pisang terlengkap se-Indonesia bahkan se-Asia Tenggara oleh Kementerian Pertanian. Sampai saat ini kebun tersebut masih menjadi pusat pisang nasional.

Koleksi pisang yang ada tidak hanya dari dalam negeri, namun dari berbagai negara. Namun yang menjadi andalan adalah Pisang Raja Bagus. Menurut Imam, Pisang Raja Bagus tersebut merupakan khas Jogja yang bibitnya bermula dari dalam Kraton dan kini sudah tersebar di masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya