SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisatawan Jepang. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Wisata Jogja perlu bersinergi

Harianjogja.com, SLEMAN – Target kunjungan wisatawan tidak akan tercapai tanpa adanya penguatan branding. Begitu juga dengan masalah pemasarannya. Sebagai salah satu dari sepuluh destinasi unggulan, poros Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar) harus melakukan strategi tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Aris Riyanta mengatakan, kebutuhan destination branding merupakan keniscayaan. Baginya, meski ada persaingan antardaerah namun tidak ada batas wilayah administrasi untuk mengembangkan daerah wisata. Terbentuknya Joglosemar merupakan salah satu strategi untuk memenuhi target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019.

“Untuk itu, Joglosemar harus tetap harus bekerjasama memajukan destinasi wisatanya. Jadi tidak hanya berhenti pada saat proses brand diciptakan. Joglosemar harus melakukan strategi komunikasi pemasaran ,” katanya dalam kegiatan penyusunan strategi destinasi branding untuk Joglosemar di Hotel Eastparc, Seturan, Sleman, Selasa (30/8/2016).

Dia berharap, Kementerian Pariwisata mampu mempromosikan pariwisata Joglosemar ke mancanegara. Tidak hanya Borobudur yang telah dikenal dan merupakan ikon yang dianggap penting, namun juga destinasi lainnya di wilayah DIY.

“Joglosemar bukanlah sebagai sebuah destinasi, tetapi di dalamnya terdiri dari berbagai macam destinasi yang juga perlu ditonjolkan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya