SOLOPOS.COM - Warga dan sejumlah pengunjung memulai Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka dari halaman Masjid Gede Mataram Kotagede sebagai salah satu kegiatan dalam Jagalan Festival, Sabtu (29/10/2016). (Holy Kartika N. S/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Jogja terus dikembangkan memanfaatkan potensi yang ada

Harianjogja.com, JOGJA--Sebagai wilayah bekas ibukota Kasultanan Mataram, berbagai bangunan tua dan bersejarah masih dapat dilihat di setiap sudut Kecamatan Kotagede.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Potensi bersejarah yang ada di wilayah inilah yang kemudian membangkitkan potensi wisata kawasan Kotagede sebagai destinasi bersejarah Jogja melalui Festival Jagalan.

Acara yang digelar selama dua hari 29-30 Oktober 2016 ini diinisiasi oleh kelompok Arsitek Komunitas (Arkom) Jogja dan Karang Taruna Desa Jagalan serta didukung oleh AirAsia Foundation.

Acara yang dibuka secara resmi oleh Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah, Kementerian Pariwisata, Tazbir Abdullah ini menghadirkan beragam acara.

Salah satunya Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka, yakni menawarkan kesempatan kepada pengunjung untuk mengeksplorasi artefak dan peninggalan sejarah sebuah desa yang berusia ratusan tahun serta melihat peninggalan Kasultanan Mataram.

Tazbir mengatakan secara umum Jogja sudah dikenal sebagai daerah tujuan wisata budaya. Adanya acara ini menjadi upaya untuk mengenalkan Kotagede sebagai pusat sejarah Mataram Kuno.

“Masuknya AirAsia Foundation yang ingin mengembangkan pariwisata lokal, sangat sesuai dengan target Kementerian Pariwisata, salah satunya dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan di tahun 2019 mendatang,” jelas Tazbir.

Ketua Panitia Jagalan Festival Fahruddin Nurhadi mengatakan acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari rekonstruksi yang dilakukan Arkom dan AirAsia sejak tahun 2013 lalu.

“Diadakan untuk mengenalkan potensi-potensi Kampung Jagalan yang diperoleh dari pemetaan yang telah dilakukan sejak 2013. Potensi tersebut terdiri dari sejumlah bangunan peninggalan sejarah atau arsitektur, seni budaya, kerajinan perak hingga kuliner,” ujar Fahruddin, Sabtu (29/10/2016).

Jagalan Festival bertujuan memamerkan peninggalan sejarah dari kawasan Kotagede melalui beragam karya arsitektur, film dan fotografi. Rangkaian acara ini diawali dengan kompetisi film pendek, street art dan selfie photography bertema Pinyi Jagalan.

Komisaris AirAsia Indonesia, Dharmadi mengatakan Jagalan Festival adalah perhelatan yang dilakukan secara menyeluruh melalui konservasi lewat kewirausahaan. Program ini diinisiasi dalam rangka menggali lebih dalam potensi pariwisata yang dimiliki Kotagede.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya