SOLOPOS.COM - Bangku taman di Pedestrian Malioboro depan Gedung DPRD DIY menarik wisatawan untuk berswa foto di momen libur panjang Maulud Nabi, Senin (12/12/2016). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Jogja akan diserbu pengunjung setelah bandara baru di Kulonprogo selesai dibangun

Harianjogja.com, JOGJA-Pelaku perhotelan Jogja mulai menyiapkan diri menyambut New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo. Tak khawatir soal persaingan, industri hospitality ini berharap pariwisata DIY juga harus mulai berbenah menyambut tamu.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

“Kami sejak lama juga terus mengimbau kepada teman-teman perhotelan untuk turut mempromosikan bandara baru ini kepada para tamu atau lewat promosi lainnya,” ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) DIY, Istidjab M. Danunagoro kepada Harian Jogja, Kamis (23/2).

Bandara baru di Kecamatan Temon, Kulonprogo, digadang-gadang akan menjadi bandara ketiga terbesar setelah Kualanamu di Medan dan Soekarno-Hatta di Jakarta. Istidjab mengungkapkan bandara tersebut juga akan memiliki banyak direct flight, sehingga akan semakin banyak wisatawan mancanegara yang akan mengunjungi Jogja dan kota sekitarnya.

“Kalau sekarang, direct flight yang baru melayani beberapa maskapai saja. Itu juga baru Kuala Lumpur, Malaysia. Promosi harus dapat dimulai dari sekarang, karena targett di 2019 nanti sudah mulai beroperasi,” jelas Istidjab.

Hotel Manager Cordela Kartika Dewi Hotel, Djarot Waskita Murti berharap pembangunan bandara baru dapat segera selesai sesuai target. Menurut dia, dengan semakin terbukanya pintu gerbang untuk masuk ke Jogja, maka tamu yang datang akan semakin banyak.

Djarot mengungkapkan, tidak hanya industri perhotelan saja yang mulai bersiap dan berbenah. Akan tetapi, industri pariwisata yang ada di DIY juga harus berbenah untuk menyambut serbuan wisatawan, baik dari domestik maupun mancanegara.

“Komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan prasarana wisata di Jogja juga harus dilakukan. Saat ini, perlu untuk dilakukan adalah dengan penataan objek wisatanya, baik di Bantul, Gunungkidul maupun daerah lainnya,” jelas Djarot.

Terkait kemungkinan persaingan industri perhotelan yang akan semakin ketat antara DIY dan Jawa Tengah, Djarot mengaku optimis Jogja masih dapat menarik lebih banyak tamu. Pasalnya, dari sisi pariwisata Jogja masih cukup kuat dengan keberagaman destinasi, tidak hanya alam, sejarah maupun budaya.

“Jogja juga memiliki wisata pendidikan, apalagi dikenal juga sebagai kota pendidikan. Dibandingkan daerah lain, wisata Jogja lebih beragam dan lebih menarik,” imbuh Djarot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya