SOLOPOS.COM - ilustrasi (kebunrayabaturraden.org)

Wisata Jawa Tengah Kebun Raya Baturraden rencananya diresmikan pada November mendatang oleh Megawati Soekarnoputri.

Kanalsemarang.com, JAKARTA-Kebun Raya Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah akan dibuat semakin menarik dengan ribuan spesimen tumbuhan. Namun pengembangan tersebut ternyata terganjal beberapa masalah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Baturraden, Ammy Rita Manalu mengatakan permasalahan pengembangan dan pembangunan kebun Raya dengan luas 143,5 hektar itu antara lain kewenangan pengelolaan masih dua institusi, sumber daya manusia yang minim, dan pintu masuk yang masih dikelola perusahaan.

“Kewenangan pengelolaan masih dua institusi BKT Kebun Raya dan Perhutani KPH Banyumas Timur, jadi harus izin (untuk pengembangan),” kata Ammy saat Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo datang ke Kebun Raya Baturraden, seperti dilansir detikcom, Sabtu (5/9/2015).

Terkait pintu masuk, lanjut Ammy, masih dikelola PT Palawi Risorsis sehingga pihaknya ingin ada alternatif pintu baru. Sumber daya manusia juga sangat minim karena hanya dikelola 7 PNS, 12 PHL dan 3 tambahan dari PTT PKT Kebun Raya, Lipi.

“SDM-nya terbatas, padahal idealnya 60 orang,” pungkas Ammy.

Selain itu anggaran juga membengkak akibat nilai kurs rupiah. Saat perencanaan tahun 2004 lalu, anggaran yang diperkirakan dibutuhkan adalah Rp 22,1 miliar, namun ketika pembangunan yang baru dimulai tahun 2015 ini, ternyata jadi Rp 300 miliar.

Dalam kunjungannya ke Kebun Raya Baturraden, Gubernur Ganjar ikut mencarikan solusi dari permasalahan yang dihadapi pengelola.

Ganjar mengatakan terkait permasalahan kewenangan, bisa dipecahkan dengan kerjasama dengan perencanaan jangka panjang. Sedangkan untuk pintu masuk, bisa diusahakan dengan memanfaatkan lahan milik Pemkab Banyumas dan anggarannya dari Bantuan Keuangan Provinsi Jateng.

“Kementrian (PUPR) sudah membantu pembangunan kantornya. Untuk perwatannya kami bantu. Yang masih jadi masalah itu SDM-nya,” kata Ganjar.

Terkait anggaran, angka Rp 300 miliar menurut Ganjar bukan jumlah yang besar untuk pembangunan kebun raya dengan cara dilakukan secara bertahap. Jika tidak ada uang negara, maka bisa dengan sponsor dari perusahaan.

“Ada banyak cara di luar APBN dan APBD. Kita bisa pakai sponsor. Kalau beberapa Vak (spot) bisa bangun diklaim Vak perusahaan apa, siapa yang suka penghijauan Vak siapa. Rp300 miliar duit kecil, satu perusahaan Rp1 miliar,” tandas Ganjar.

“Bertahap ini tidak cukup 5 tahun, idealnya 10 tahun,” imbuhnya.

Meski pengerjaannya masih dalam proses pembangunan, namun pada tanggal 12 November mendatang tetap akan dilakukan launching Kebun Raya Baturraden untuk perkenalan dan rencananya akan mengundang Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia.

Gubernur Ganjar menambahkan, Megawati merupakan pihak yang mendesaknya menyelesaikan Kebun Raya Baturraden karena perencanaannya sudah sejak tahun 2004.

“Waktu itu Pak Basuki [Menteri PU] belum menjabat Menteri, masih Dirjen. Dia memberikan paparan soal manfaat dan fungsi tata ruang. Saat itu, sebelum pelantikan kabinet di Cibodas, saya dicolek Bu Megawati, nanya ‘yang di Banyumas [kebun raya] bagaimana?, siap?’ Ya saya bilang siap,” tandasnya.

Saat ini pengerjaan Kebun Raya Baturraden sudah mencapai 11,5 %, sebanyak 10% merupakan area tumbuhan dan 1,5% area sarana prasarana.

Nantinya akan ada 2.637 spesimen tumbuhan dengan 571 spesies dan 394 marga serta 196 suku. Akan ada flower bed atau hamparan bunga di beberapa titik dan taman dengan tanaman tematik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya