SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOolopos/Trianto HS)

Wisata Jawa Tengah mendapat kritikan terutama soal mahalnya tarif parkir bus.

Semarangpos.com, SEMARANG – Biro perjalanan wisata mengeluhkan tingginya tarif parkir bus di beberapa objek wisata di Jawa Tengah yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Djoko dari biro perjalanan wisata Dhika Wisata, Semarang dirinya pernah mengalami kejadian tidak mengenakan saat membawa rombongan wisatawan ke objek wisata Lawang Sewu, Semarang beberapa waktu lalu.

“Petugas meminta uang parkir Rp500.000 untuk satu bus, padahal saya membawa empat bus. Ini sangat keterlaluan,” katanya pada diskusi Kopi Jurnalis yang digelar Forum Wartawan Peliput Pemprov dan DPRD Jateng (FWPJT) di lobi gedung DPRD Jateng Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (24/2/2016).

Kejadian ini, lanjut dia ternyata juga dialami biro perjalan wisata lain yang dimintai tarif Rp500.000 untuk satu bus. Djoko meminta kepada pemerintah atau instansi terkait pariwisita agar menertibkan tarif parkir di obyek wisata.

“Tarif parkir agar ditertibkan, dibuat standar tarifnya agar tidak terjadi pemerasan yang membuat tidak nyaman biro perjalan wisata,” harapnya.

Tarif parkir bus di obyek wisata di Jateng, berdasarkan pengamatan Semarangpos.com, memang tidak ada standar tarif, semisal di obyek wisata religi makam Sunan Kalijaga, Kadilangu Demak tarif parkir Rp30.000, sedangkan di makam Bonang, Lasem, Rembang Rp10.000.

Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi yang menjadi narasumber dalam diskusi mengatakan tarif parkir sampai Rp500.000 tidak bisa dibiarkan.

“Tarif parkir Rp500.000 itu bukan pemerasan, tetapi merupkan perampokan. Ini harus ditertibkan,” ujar dia.

Rukma menambahkan akan meminta kepada Wali Kota Semarang agar segera membenahi sistem tarif parkir di Lawang Sewu dan objek-objek wisata lainnya di Kota Semarang.

“Kalau dibiarkan bisa merusak citra pariwisata di Kota Semarang dan Jateng secara umum. Nanti biro wisata tidak mau membawa pariwisata Semarang dan Jateng,” kata dia.

Politisi dari PDIP ini juga meminta kepada Dinas Periwisata dan Kebudayaan Jateng menertibkan tarif parkir di obyek-obyek wisata.

”Sudah tidak zamannya lagi parkir dikelola dengan model preman. Pemerintah harus segera membenahi tarif parkir bila ingin pariwisata di Jateng berkembang,” tandas Rukma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya