SOLOPOS.COM - Kawasan Gunung Bromo (JIBI/Solopos/Dok)

Wisata Jatim sangat besar potensinya, salah satunya di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS). Namun, siapa saja yang merekam gambar di kawasan tersebut dengan kamera video akan dikenakan tarif sesuai PP No. 12 tahun 2014.

Madiunpos.com, MALANG — Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) memberlakukan tarif kepada siapa saja yang melakukan agenda peliputan di kawasan wisata Jatim, Bromo Semeru Tengger. Siapa saja yang mengabadikan gambar berupa video di kawasan Bromo Tengger Semeru akan dikenakan tarif sebesar Rp10 juta per paket.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Betul. Sesuai PP [Peraturan Pemerintah] No. 12 tahun 2014 [tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kehutanan],” kata Kepala BB TNBTS, Ayu Dewi Utari, membenarkan penerapan tarif peliputan di kawasan wisata Jatim, Bromo Tengger Semeru kepada Okezone.com, Senin (10/8/2015).

Sementara itu, masih berdasarkan PP No. 12 tahun 2014, pengambilan gambar dengan handycam di kawasan wisata Jatim, Bromo Tengger Semeru bakal dikenakan tarif sebesar Rp1 juta. Sedangkan pengambilan foto atau momen dengan kamera ditarik tarif sebesar Rp250.000. Menurut Ayu, tarif itu diberlakukan karena media memiliki iklan sehingga dinilai komersial.

Ditanya apakah media massa tetap dikenakan tarif sama saat melakukan agenda liputan dalam kondisi tertentu di kawasan wisata Jatim, Bromo Tengger Semeru, Ayu menjawab ragu. Tidak menutup kemungkinan jurnalis meliput di kawasan Bromo Tengger Semeru, misalnya saat erupsi Gunung Bromo, potensi wisata TNBTS atau meliput produk jurnalistik lainnya.

Berdasarkan penelusuran Madiunpos.com, di halamam 31 poin 3 pada PP No. 12 tahun 2014 tertulis tarif snapshot film komersial video komersial per paket Rp10 juta, handycam Rp 1juta, dan foto Rp250.000 per paket. Sementara di halaman 35 poin 6 juga dijelaskan bahwa pungutan kegiatan penelitian, pengambilan gambar, serta pengambilan dan pengangkutan specimen tumbuhan dan satwa liar untuk warga negara asing (WNA) dikenakan tarif Rp20 juta dan WNI Rp10 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya