SOLOPOS.COM - Pengunjung mengamati diorama yang menunjukkan aktivitas manusia prasejarah di Museum Sangiran. (JIBI/Solopos/Dok)

Wisata Jateng dikembangkan oleh pemprov dengan berbasis konservasi.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jateng tengah menyusun master plan pengembangan kawasan Sangiran yang berlokasi di Kabupaten Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jateng, Prasetyo Aribowo, mengatakan penataan dilakukan berbasis konservasi dengan tetap memperhatikan kearifan lokal dan potensi masyarakat.

“Sangiran nantinya tidak hanya untuk edukasi tapi juga hiburan,” kata dia kepada , baru-baru ini. Menurut dia, atraksi yang dihadirkan sifatnya menghibur tanpa meninggalkan nilai pelestarian, seperti akan ada pusat tampilan kesenian budaya, hunting benda cagar budaya, hingga kuliner.

“Kalau akses dan fasilitas nanti diupayakan menggunakan dana pemerintah tapi untuk atraksi hiburan akan menggandeng investor,” tambah Prasetyo.

Lebih lanjut, ia menerangkan Pemprov melakukan pendataan lokasi wisata baru secara online untuk menarik lebih banyak wisatawan. Pendaftaran temuan benda dan lokasi wisata baru nantinya akan dipilah untuk dilihat skala pengelolaan apakah kabupaten/kota, provinsi atau nasional. Hal itu untuk memudahkan intervensi pengembangan kawasan.

“Selama ini, wisata budaya masih menyumbang paling tinggi, yakni 60% disusul wisata alam baru buatan. Pemprov fokus mengembangkan dan mengemas wisata budaya dengan menggandeng masyarakat dan komunitas,” ungkap Prasetyo.

Dia mengatakan target wisatawan asing 421.000 orang telah tercapai karena realisasi mencapai 435.000 orang sedangkan wisatawan domestik saat ini telah mencapai 27 juta orang dari target 33 juta orang. Dia mengaku optimistis bisa tercapai karena masih ada waktu sekitar satu setengah bulan.

Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Jateng, Trenggono, mengungkapkan Jateng telah memiliki neraca satelit pariwisata daerah yang tidak hanya menilai produk domestik regional bruto (PDRB) tapi juga menganalisis potensi pengembangan pariwisata.

“Berdasarkan rekomendasi, pengembangan wisata tidak hanya dilakukan untuk mass tourism tapi juga wisata minat khusus, seperti petualangan, religi, belanja, kuliner, dan lainnya. Jateng dinilai cocok karena sudah memiliki modal, tinggal dikembangkan,” ujarnya dia.

Meski Pemprov Jateng fokus mengembangkan wisata minat khusus, bukan berarti mengesampingkan daya tarik konvensional, seperti budaya, Museum Sangiran, Candi Borobudur, dan Karimun Jawa.

“Kami akan terus meningkatkan tingkat kunjungan dengan memperkuat 4A, yakni atraksi, akses, aktivitas, dan amenitas supaya semakin banyak dan semakin lama wisatawan berada di Jateng. Kami ingin meningkatkan pengalaman wisatawan dengan mengembangkan pariwisata yang ada,” kata dia.

Menurut dia, pengalaman yang akan diberikan ke wisatawan tidak hanya indrawi dan ragawi tapi juga edukasi, melibatkan wisatawan untuk konservasi dan pemberdayaan. Dia mengungkapkan pengembangan wisata minat khusus ini dilakukan dengan menggandeng komunitas, tidak hanya mengeksplore dan mengelola tapi juga mengenalkan wisata minat khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya