SOLOPOS.COM - Candi Borobudur dipadati wisatawan.. (JIBI/Solopos/Antara/dok)

Wisata Jateng diharapkan bias mengandalkan Candi Borobudur sebagai daya tarik utama.

Kanalsdemarang.com, MAGELANG — Pengembangan objek wisata Candi Borobudur di Magelang harus ditangani dengan super serius. Ajakan untuk menyeriusi pengembangan Borobudur sebagai andalan pariwisata Jateng itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Menurut dia, pengembangan Borobudur secara serius itu diperlukan untuk mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi. “Kalau kita ingin jual ke dunia dan nanti banyak turis asing yang dating, maka Borobudur harus dikembangkan dengan super serius,” katanya seusai pembukaan Festifal Jamu dan Kuliner Jateng di Alun-Alun Magelang, Jumat (5/6/2015) malam.

Tingginya kunjungan wisatawan ke Borobudur, kata Gubernur Ganjar, akan melimpah ke daerah Magelang dan sekitarnya dan diharapkan memunculkan hotel-hotel dan ekonomi kreatif. “Namun, semua harus menjaga kualitas yang baik, kalau bisa menunjukkan kualitas yang baik, harganya bisa bersaing, kemudian bicara kuantitas. Kalau kuantitas baik maka Jateng, Magelang dan sekitarnya akan tumbuh lebih pesat lagi,” katanya sebagaimana dipublikasikan Kantor Berita Antara, Sabtu (6/6/2015).

Butuh Penataan
Pariwisata, tutur dia, identik dengan kebersihan. Kota Magelang, lanjutnya, tidak diragukan soal kebersihan. Kalau kebersihannya sudah baik kemudian kenyamanan, keamanan, dan keenakannya perlu ditingkatkan. “Kalau semua sudah dilakukan maka akan mengundang wisatawan untuk hadir,” katanya.

Ia mengatakan pengembangan Candi Borobudur mesti dibuat dalam sebuah landscape tujuan wisata yang benar-benar menarik. Agar Borobudur menjadi magnet pariwisata, Ganjar mengingatkan perlunya penataan kawasan.

“Kalau hanya melihat Candi Borobudur sebagai tumpukan batu dengan relief-relief maka orang datang sekali sudah cukup. Tetapi kalau kita bisa bicara pengalaman yang ada di situ, sejarah panjang, mungkin sendratari, dan juga pendukung yang lain akomodasi, suvenir, dan kuliner yang baik tentu akan lebih menarik,” katanya.

Selain itu, sambungnya, dukungan tempat-tempat wisata yang lain juga diperlukan. Umpama, sebut dia mencontohkan, di situ ada sungai maka orang bisa arung jeram, menikmati ketenangan atau barang kali menikmati kesenian, dengan begitu daerah-daerah sekitarnya juga akan tumbuh.

Fasilitas Trasportasi
Ia mengatakan kalau itu bisa dibangun maka tinggal pemerintah memikirkan bagaimana jalur transportasi yang mudah. “Transportasi yang mudah inilah kemarin kami bincangkan bagaimana kedekatan dengan bandara, memungkinkan tidak. Kemudian kereta masuk ke daerah itu atau kalau tidak dengan shuttle bus yang nyaman, dan dukungan infrastruktur yang baik,” katanya.

Ia mengatakan untuk menarik wisatawan juga perlu kegiatan atau ajang, orang bisa datang pada sejarah yang ada di situ, sejarah berdirinya Borobudur. dan sejarah ini tidak hanya sejarah Jateng, sejarah Indonesia, tetapi sejarah nusantara. Kalau bicara nusantara maka hampir seluruh Asean ini masuk Nusantara.

“Hal itu bisa kita jual. Kalau orang bicara Buddhis tample seluruh dunia adanya di tempat kita, maka kalau mereka ingin datang untuk melihat sebuah peninggalan sejarah yang sangat bermanfaat buat religi mereka juga bisa datang,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya