SOLOPOS.COM - Ilustrasi pohon mangrove (Dok/JIBI/Bisnis)

Wisata Indramayu kali ini berupa pengembangan ekowisata.

Harianjogja.com, INDRAMAYU – Pengembangan Ekowisata Karangsong menjadi realisasi nyata program corporate social responpibility (CSR) yang dilakukan PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Di lahan dekat pantai itu, PT Pertamina mengembangkan sebuah ekowisata hutan mangrove berbasis edupark.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Head of Communication and Relations Pertamina RU VI Balongan Rustam Aji menjelaskan, awalnya ekowisata yang beralamat di Desa Karang Song, Kecamatan Indramayu itu hanya terfokus pada konservasi lingkungan. Abrasi dan penebangan liar di sekitar pantai menyebabkan kawasan di sekitar Pantai Karangsong menjadi rusak parah.

“Kawasan Pantai Karangsong kini mulai berubah asri dan hijau. Ini merupakan hasil dari program konservasi yang dilakukan masyarakat bersama Pertamina RU VI Balongan yang terangkum dalam program keanekaragaman hayati. Program ini sudah dicanangkan sejak 2010 lalu,” papar Rustam Aji, akhir pekan lalu.

Latar belakang pengembangan ekowisata itu bermula dari abrasi terus menerus sehingga kawasan Indramayu diprediksi akan tenggelam beberapa tahun ke depan. Prediksi tersebut merupakan hasil kajian para peneliti di Indonesia.

Sementara Pertamina juga memiliki kilang minyak di wilayah Balongan, Indramayu. Pelaksanaan program diawali dengan penanaman 5000 bibit. Dua tahun berselang dilakukan penanaman kembali sebanyak 10.000 bibit.

Ekowisata Karangsong yang dikembangkan itu pun kini mampu menghadirkan sebuah pesona tujuan rekreasi masyarakat luas. Hutan mangrove kini dilengkapi dengan atraksi susur hutan menggunakan perahu dan trek. Keberadaan ekowisata binaan Pertamina ini sekaligus menambah ikon baru pariwisata di Indramayu.

“Di ekowisata ini pengunjung bisa puas menikmati susur hutan mangrove dan cemara pantai dengan puas karena trek-nya cukup panjang. Ribuan ekor burung juga kami lepas di situ untuk menguatkan suasana wisata alam bebas,” jelas Rustam.

Sampai saat ini, lanjut Rustam, Pertamina RU VI Balongan terus berupaya mengembangkan kawasan ekowisata mangrove dengan membangun fasilitas-fasilitas penunjang ekowisata dan pendidikan.

“Baru saja kami kembangkan dan masih akan berlanjut adalah sekolah mangrove dan pembangunan arberetum mangrove,” jelas dia.

Kegiatan Sekolah Mangrove telah dimulai 20 Juli 2016 lalu dan melibatkan tiga sekolah, yakni SDN 1 Karangsong, SDN 1 Pabelan Udik dan SDN Unggulan Indramayu serta SMKN 1 Balongan. Sekolah Mangrove dilaksanakan bersamaan dengan program kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya