SOLOPOS.COM - Dewan Pusat ICPI, Profesor Azril Azahari saat menjelaskan kondisi pariwisata Indonesia saat studium generale di Hall Sahid Rich Hotel Jogja, Sabtu (19/12/2015). (Joko Nugroho/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Indonesia telah semakin dipermudah dengan pembebasan visa dari sejumlah negara

Harianjogja.com, JOGJA – Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (Stipram) Jogja menggelar acara studium generale di Hall Sahid Rich Hotel Jogja, Sabtu (19/12/2015). Sebanyak 300 mahasiwa memenuhi hall untuk ikut acara ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Stipram Jogja, Profesor Suhendroyono mengatakan dunia pariwisata sangatlah penting bagi Indonesia. Sebab Indonesia memiliki 240.000 destinasi yang kini belum digarap dengan maksimal.

“Jika semua ini digarap pasti kita bisa mengalahkan negara-negara di ASEAN,” kata Suhendroyono disela-sela acara.

Suhendroyono menambahkan mengelola pariwisata tentu tidak lepas dari pengelolaan keamanan. Sebab faktor keamanan memang bisa menimbulkan efek negatif bagi pariwisata. Namun ada kalanya isu keamanan ini tidak berpengaruh pada jumlah wisatawan secara signifikan.

“Contohnya Thailand, gonjang-ganjing akibat perebutan kekuasaan, ternyata pariwisatanya tak terpengaruh. Begitu pula ketika terjadi peristiwa bom Bali beberapa tahun silam, ternyata jumlah wisatawan di Bali justru mengalami peningkatan,” jelas Suhendroyono.

Dia berharap ada pengembangan menyangkut behaviour. Tourism behaviour masih belum menjadi langkah utama dalam mengembangkan destinasi wisata di Indonesia.

Dewan Pusat Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Profesor Azril Azahari mengatakan langkah pemerintah memberikan pembebasan visa beberapa negara. Hal ini bisa menjadi efek negatif, terutama berkaitan dengan persoalan keamanan karena orang-orang yang masuk ke Indonesia menjadi tidak lebih tersaring.

“Masalah pembebasan visa tidak hanya megundang wisatawan namun rawan juga untuk keamanan Negara. Lebih dari itu, pembebasan visa hanya mengundang wisatawan asing kategori ‘backpackers’. Jumlah wisatawan asing memang meningkat tapi lama tinggal serta jumlah uang yang mereka belanjakan belum tentu meningkat pula,” jelas Azril.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya