SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Rel jalur kereta di sepanjang sisi timur jalan Tentara Pelajar Yogyakarta terlihat pada Senin (07/11/2016). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau jalur ini dalam kaitan mengkaji pengaktifan kembali jalur kereta Yogyakarta-Magelang sebagai sarana transportasi dan membuka lebih lebar jalur pariwisata menuju Magelang.

Wisata Indonesia, KSPN dipersiapkan dengan memeriksa jalur lama

Harianjogja.com, KULONPROGO — PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih melakukan pengecekan jalur lama kereta api penghubung Jogja-Magelang terkait Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Jalur lama dinilai lebih dekat dibandingkan harus membuat jalur kereta baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga : WISATA INDONESIA : Jalur Kereta Lama Jogja-Magelang Lebih Dekat dan Murah

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Daerah Operasional (DAOP) VI PT KAI, Hendy Helmy menyampaikan pengecekan itu menentukkan sejauh mana jalur kereta api yang lama bisa kembali diaktifkan. Namun, Hendy mengatakan jika tantangannya yakni keberadaan sejumlah bangunan yang berada di atas jalur kereta tersebut. Karena itu, apabila telah diputuskan untuk menggunakan jalur yang berhenti beroperasi pada 1978 itu maka proses penertiban pasti akan dilakukan.

Pembangunan jalur kereta api penghubung Jogja-Magelang direncanakan dengan 2 opsi yakni pengaktifan kembali jalur lama dan membangunan jalur baru yang melibatkan Sentolo, Kalibawang, Degan, Tempel, Blondo, hingga Borobudur. Opsi ini lebih mahal tapi tidak banyak penduduk yang berdiam di sekitar kawasan itu.

Hendy mengatakan 2 opsi tersebut masih memiliki kemungkinan yang sama untuk diambil. Hanya saja, aset di jalur lama memang telah menjadi milik PT KAI sehingga harus dijaga dan sebisa mungkin ditata ulang agar bisa dimanfaatkan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Pemukiman (DPUPKP), Sukoco mengatakan lokasi yang memungkinkan untuk pembangunan jalu kereta baru yang melalui sejumlah kecamatan di Kulonprogo memerlukan pendataan kembali. Meski belum jelas mengetahui jalur mana yang akan diambil, ia menilai pembangunan jalur kereta itu bisa diselaraskan dengan Program Bedah Menoreh.

Kawasan Sentolo dan Kalibawang dikatakan bisa dibangun rel kereta api karena konturnya yang tidak terlalu curam. Dengan demikian, dana yang dikeluarkan juga bisa ditekan sebisa mungkin. Meski demikian, jika memang berencana digunakan lahan yang lain maka hal tersebut juga bisa saja direalisasikan. Hanya saja, ini tentunya berdampak pada perencanaan dan dana yang harus dikeluarkan.(

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya