SOLOPOS.COM - Salah satu anggota Tim SAR Pantai Kukup, Eko SUprihatin menunjukkan salah satu ubur-ubur yang masih hidup. (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Wisata Gunungkidul mulai harus waspada dengan serangan ubur-ubur

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Pengunjung harus lebih berwaspada saat bermain air di kawasan pantai di Gunungkidul. Pasalnya selain arus laut yang sulit diprediksi, akhir-akhir ini juga mulai muncul serangan inpes.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Minggu (21/8/2016), empat pengunjung di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Tanjungsari tersengat impes saat bermain air di kawasan tersebut. Tiga korban atas nama Ruspitasari,37; Agus,6 (keduanya warga Pokrandu, Gombang, Ponjong) dan Novaloma Saputra,25, warga Gajahan, Solo, Jawa Tengah harus mendapatkan perawatan medis dari petugas SAR.

Sedang salah seorang korban lainnya bernama Satriyo Cahyo Pamuluh,9, warga Tulung, Klaten, Jawa Tengah terpaksa dibawa ke Puskesmas Tanjungsari untuk mendapatkan perawatan lanjutan karena mengalami sesak nafas setelah tersengat inpes.

“Kami bersyukur semua dapat selamat. Untuk Satrio setelah mendapatkan tambahan oksigen di puskesmas kondisinya membaik dan sudah diperbolehkan pulang,” kata Koordinator SAR Saatlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono kepada Harianjogja.com, Minggu (21/8/2016).

Adanya kejadian ini, ia pun berharap agar seluruh pengunjung untuk waspada akan kehadiran inpes di tepi pantai. Berdasar pengamatan yang dilakukan petugas SAR, di tengah laut sudah banyak biota laut yang muncul ke permukaan sehingga kapan saja bisa menepi seiring dengan embusan angin yang datang. Bentuk inpes yang unik dan menarik seringkali membuat pengunjung penasaran dengan biota laut yang masih kerabat dengan ubur-ubur ini.

“Kalau sampai menyentuh hewan ini akan tersengat. Efek yang ditimbulkan beragam ada yang panas dan gatal-gatal di sekitar area yagn tersengat, namun ada juga yang sampai sesak nafas,” tutur Marjono.

Ditambahkannya, kemunculan inpes di tahun ini lebih lambat dibandingkan dengan kejadian di tahun-tahun sebelumnya. Kondisi itu terjadi karena intesitas hujan yang masih tinggi membuat biota ini belum muncul ke permukaan.

“Kita sudah siaga serangan inpes sejak lebaran lalu namun hewan ini tidak muncul dan baru ada saat sekarang,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, hampir setiap tahun terjadi sengatan inpes. Namun untuk jumlah korbanya berbeda-beda dan sangat tergantung dengan banyaknya biota ini yang menepi ke pantai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya