SOLOPOS.COM - Seorang warga sedang mencari rumput di sekitar Lembah Ngringrong, atau Lembah Karst Mulo di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Selasa (21/2/2017) (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Taman Batu Ngingrong di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari hingga saat ini belum selesai pembangunannya

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Taman Batu Ngingrong di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari hingga saat ini belum selesai pembangunannya. Lokasi pusat informasi geologi dan geopark ini masih membutuhkan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk berfungsi sesuai dengan rencana awal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukomono mengatakan, secara fisik Taman Batu Ngingrong sudah berdiri. Namun dari sisi kelengkapan, lokasi tersebut masih membutuhkan fasilitas pendukung lainnya.

“Lokasi taman tidak hanya di taman batu yang telah dibuat, tapi menyeluruh hingga kawasan Lembah Ngingrong,” kata Hary menjawab pertanyaan Harianjogja.com, Senin (26/2/2018).

Menurut dia, jika mengacu pada DED awal, pembangunan Taman Batu Ngingrong membutuhkan biaya mencapai Rp23 miliar. Adapun pembangunan saat ini sudah menghabiskan anggaran sekitar Rp8 miliar, sehingga masih ada kekurangan Rp15 miliar.

Hary menjelaskan, kekurangan Rp15 miliar diperuntukan membangun fasilitas sebagai pelengkap mulai dari pagar pengaman yang mengelilingi Lembah Ngingrong. Selain itu, fasilitas umum seperti kamar kecil, penerangan kawasan obyek hingga kebutuhan kios untuk pedagang juga masih dibutuhkan.

“Memang dengan kondisi saat ini sudah bisa dimanfaatkan, tapi untuk akan lebih baik jika pembangunan dirampungkan sesuai dengan rencana awal,” kata mantan Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata ini.

Diungkapkan Hary, untuk batu yang akan dikoleksi juga masih kurang. Ini lantaran, dari 120 jenis batuan di kawasan karst Gunungsewu, baru ada 30an jenis yang sudah dikumpulkan.

“Jadi masih ada yang kurang dan kami harap segera bisa dilengkapi. Mudah-mudahan di akhir tahun ini juga dapat diluncurkan oleh gubernur dan bupati,” ungkapnya.

Ditambahkannya, untuk tahun ini pemkab tidak mengalokasikan anggaran untuk meneruskan pembangunan taman batu. Kendati demikian, sambung Hary, pemkab mendapatkan bantuan anggaran senilai Rp3 miliar dari Kementerian ESDM.

Rencananya, bantuan ini digunakan untuk membangun pusat informasi geopark Gunungsewu. “Meski pemkab tidak menganggarkan, bantuan ini juga sebagai upaya kelanjutan pembangunan Taman Batu Ngingrong,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya