SOLOPOS.COM - Pintu masuk kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran (bloggergundul.com)

Wisata Gunungkidul diperkaya dengan keberadaan Kampung Emas

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Kesadaran warga desa membuka objek wisata baru terus bermunculan di Gunungkidul. Warga Dusun Plumbungan, Putat, Patuk, Gunungkidul melengkapi objek wisata gunung purba dan embung Nglanggeran dengan menyajikan wisata kuliner khas desa.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sensasi makan di tengah sawah dengan menu ayam ingkung, sambal dan lalapan dapat dinikmati warga kota saat berwisata ke kawasan gunung api purba dan embung Nglanggeran. Wisatawan yang hendak menuju kawasan Nglanggeran melalui perempatan Sambipitu di Jalan Jogja-Wonosari, akan melintasi desa wisata Kampung Emas di Dusun Plumbungan, Putat, Patuk.

Jarak Kampung Emas dengan wisata Nglanggeran hanya sekitar satu kilometer. “Kampung Emas ini memang strategis karena dilalui wisatawan saat hendak berwisata ke embung maupun ke gunung api purba,” ungkap Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Kampung Emas, Plumbungan, Andri, Senin (14/11/2016).

Saat lelah sepulang berwisata atau mengisi tenaga sebelum mendaki gunung purba, wisatawan dapat singgah makan di tengah sawah di Kampung Emas. Desa wisata ini dibuka sejak 2014 lalu bertepatan dengan ulang tahun ke-50 Ikatan Keluarga Universitas Negeri Yogyakarta (IKUNY) yang merayakan ulang tahun emasnya di Plumbungan. Dari sanalah nama Kampung Emas berasal.

Emas sendiri menurut Andri punya arti di tiap hurufnya. “Yaitu elok, mandiri, aspiratif dan Sejahtera,” tutur dia. Warga Plumbungan yang sadar akan potensi wisata sepakat membuka wisata kuliner untuk melengkapi kawasan wisata gunung api purba.

Menikmati menu khas desa ayam ingkung di tengah sawah tentu jarang dirasakan wisatawan yang kebanyakan datang dari perkotaan. Selain menawarkan kuliner tengah sawah, Pokdarwis kata dia juga siap mengantar pesanan makanan wisatawan ke kawasan gunung api atau ke sejumlah objek wisata lainnya di sekitar Nglanggeran.

“Kalau wisatawan mau makannya diantar juga akan kami antar. Kebetulan di sini selain gunung api dan embung ada juga objek wisata pembuatan topeng Bobung. Banyak wisatawan yang ke sana. Untuk makan siang bisa diantarkan,” tuturnya lagi.

Harga paket ayam ingkung yang ditawarkan mulai dari Rp165.000. Harga sebesar itu cukup untuk dikonsumsi empat hingga lima orang wisatawan, komplit dengan minuman. Menurut Andri, potensi wisata di Gunungkidul perlu disadari oleh masyarakat desa untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan penduduk.

Di Kampung Emas, warga dari berbagai kalangan usia terlibat dalam Pokdarwis. “Kalau masak makanan melibatkan ibu-ibu PKK [Pembina Kesejahteraan Keluarga], penyajiannya melibatkan teman-teman Karang Taruna,” tuturnya lagi.

Selain menawarkan wisata kuliner, Kampung Emas juga membuka wisata susur Goa Watu Joglo serta aliran sungai yang bersih untuk mandi. Kalangan mahasiswa menurut Andri kerap menyasar wisata susur goa di Plumbungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya