SOLOPOS.COM - Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). (Wisatasenibudaya.com)

Wisata di Kabupaten Grobogan tak terlalu populer, namun menyuguhkan hal-hal unik.

Semarangpos.com, GROBOGAN – Kabupaten Grobogan merupakan kabupaten dengan wilayah terluas di Jawa Tengah (Jateng). Kabupaten yang ibu kotanya terletak di Purwodadi ini tak cukup populer dalam hal pariwisata, padahal Semarangpos.com menemukan lima tempat wisata unik di Grobogan yang sayang jika tak dikunjungi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bledug Kuwu

Ekspedisi Mudik 2024
Bledug Kuwu di Grobogan. (Youtube.com)

Bledug Kuwu di Grobogan. (Youtube.com)

Bledug Kuwu adalah sebuah kawah lumpur di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Tempat ini dapat ditempuh kurang lebih 20 menit ke arah timur dari Purwodadi. Bledug Kuwu adalah hasil dari aktivitas pelepasan gas dari dalam teras bumi. Gas ini biasanya adalah metana. Bledug Kuwu adalah satu-satunya kawah lumpur di Jawa Tengah.

Seperti dilansir Wisatasenibudaya.com, Bledug Kuwu mempunyai legenda yang dipercayai masyarakat sekitar secara turun temurun. Menurut cerita rakyat, Bledug Kuwu terbentuk karena adanya lubang besar yang menghubungkan kawasan Kuwu dengan laut selatan Jawa. Dengan beberapa keunikan dan berbagai mitos tersebut, Bledug Kuwu sangat disayangkan untuk tidak dikunjungi.

Api Abadi Mrapen

Api abadi di Mrapen, Grobogan. (dream.co.id)

Api abadi di Mrapen, Grobogan. (dream.co.id)

Api Abadi Mrapen adalah destinasi wisata yang menyuguhkan fenomena alam yang unik sekaligus aneh. Bagaimana tidak, sesuai dengan namanya, tempat ini menyuguhkan fenomena api abadi yang tak pernah padam. Api Abadi Mrapen terletak di desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Terlepas dari segala keunikannya, tempat wisata yang satu ini juga menyimpan cerita menarik tentang salah satu Wali Songo, yakni Sunan Kalijaga. Sebagaimana dikutip Semarangpos.com dari Dream.co.id, Kesultanan Demak yang berada di sekitar Mrapen dan merupakan satu-satunya pusat pemerintahan Islam di Pulau Jawa berupaya memindahkan pendapa Kerajaan Majapahit dengan dipimpin Sunan Kalijaga. Dalam perjalanan memasuki wilayah Kesultanan Demak Bintoro, rombongan ini mengalami masalah karena prajuritnya kelelahan. Mereka kemudian mencari mata air untuk minum, tetapi tidak ada yang dapat menemukannya. Sunan Kalijaga pun kemudian berjalan menuju tempat kosong dan menancapkan tongkatnya ke tanah. Lubang dari bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya merupakan titik awal munculnya sumber Api Abadi Mrapen.

Keunikan serta cerita rakyat itulah yang membuat wisatawan dari berbagai daerah ingin mengunjungi Api Abadi Mrapen. Menurut cerita warga sekitar, api di kawasan tersebut tidak menimbulkan luka bakar jika diinjak oleh orang yang mempunyai hati dan pikiran bersih.

Gua Macan

Gua Macan di Grobogan (Sendang Coyo di Grobogan. (panoramio.com))

Gua Macan di Grobogan (Sendang Coyo di Grobogan. (panoramio.com))

Gua Macan adalah objek wisata di Dusun Watu Song, Desa Sedayu, Kecamatan Sedayu, kabupaten Grobogan. Kebanyakan gua di wilayah Grobogan memang dinamai sesuai dengan makhluk atau binatang yang menghuni gua tersebut. Jangan salah dulu, jika memasuki gua ini, tak akan ada macan yang akan menerkam manusia. Nama tersebut disematkan karena menurut cerita rakyat gua tersebut dahulu ditempati beberapa ekor macan.

Dikutip Semarangpos.com dari Direktorigrobogan.com, Gua Macan tak hanya menyuguhkan panorama dalam goa, namun juga panorama hutan lebat yang menyejukkan mata para pengunjung. Harga tiket masuk untuk menikmati wisata alam tersebut hanya Rp2.000.

Gua Lowo

Gua Lowo di Grobogan. (destinasialam.com)

Gua Lowo di Grobogan. (destinasialam.com)

Gua Lowo atau Gua Kelelawar adalah tetangga dari Gua Macan, letaknya pun bersebelahan. Gua lowo, sesuai dengan namanya, memang dihuni banyak kelelawar. Pengunjung yang menyambangi Gua Macan pasti juga akan menyempatkan mampir ke Gua Lowo, begitu juga sebaliknya.

Sebagaimana dikutip Semarangpos.com dari Destinasialam.com, perbedaan Gua Lowo dengan Gua Macan terletak di Stalaktit dan Stalakmit yang ada di dalam gua. Stalaktit dan Stalakmit di Gua Lowo lebih banyak sehingga sedikit menyulitkan pengunjung untuk menikmati pesona dalam gua.

Sendang Coyo

Sendang Coyo di Grobogan. (panoramio.com)

Sendang Coyo di Grobogan. (panoramio.com)

Sendang Coyo adalah sebuah objek wisata air di Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Sendang Coyo merupakan sebuah kolam yang mengeluarkan air dari mata air murni yang keluar dari dalam tanah.

Seperti dikutip Direktorigrobogan.go.id, Sendang Coyo memiliki keunikan, yakni air di sendang tersebut tak pernah kering meskipun saat musim kemarau panjang. Menurut cerita masyarakat sekitar, Sendang Coyo dipercaya sebagai salah satu peninggalan Sunan Kalijaga. Sebagian masyarakat sekitar juga mempercayai Sendang Coyo tercipta karena tancapan tongkat sang sunan. Selain objek wisata air, Sendang Coyo juga menyuguhkan panorama indah dan hijau yang sedap dipandang. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya