SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pengelolaan wisata Waduk Sermo masih bergantung pada penyelenggaraan event. Kurangnya sarana dan prasarana untuk mendorong pariwisata kian membuat objek wisata ini sepi.

“Bahkan karena kurangnya promosi, beberapa pedagang terpaksa bekerja di luar desa ini untuk menyambung hidup,” ujar Kepala Desa Hargowilis, Kokap, Sutardi kepada Harianjogja.com, Rabu (7/5/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sutardi mengungkapkan beberapa warganya ada yang merupakan perajin aksesori Waduk Sermo. Namun, karena sepinya pasar dan tempat wisata ini banyak dari mereka pindah mencari pasar di daerah Jogja, Bantul dan sekitarnya. Menurut dia, Waduk Sermo perlu ditata dengan penambahan fasilitas.

“Kami sebetulnya membutuhkan semacam area khusus untuk penjual aksesoris atau cinderamata khas Waduk Sermo. Selain itu juga pemasarannya, agar perajin dan pedagang tetap bisa menjalankan usahanya,” jelas Sutardi.

Kasi Pemasaran dan Promosi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo, Ekasari Winarsiwi membenarkan jika potensi wisata Waduk Sermo selama ini masih bergantung dengan event. Pasalnya, salah satu faktor kendala untuk menghidupkan pariwisata di waduk ini adalah secara fungsi utamanya sebagai waduk hijau.

“Tentunya waduk ini punya fungsi sebagai waduk hijau, jadi benar-benar dijaga keseimbangan alam dan kelestariannya. Hanya dengan event wisata waduk ini bisa dinikmati oleh para pengunjung,” papar Ekasari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya