SOLOPOS.COM - Gapura selamat datang Desa Wisata Organik Sukorejo (Deworejo), di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen pada Senin(29/8/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN–Selain beras organik, Desa Wisata Organik Sukorejo (Deworejo), mempunyai banyak potensi wisata baik dari agraris dan kesenian.

Pemerintah Desa Sukorejo saat ini tengah melakukan upaya peningkatan diversifikasi tanaman, salah satunya durian sebagai penambah daya tarik.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Desa Sukorejo, Sukrisno, mengatakan selain beras organik sebagai komoditas utama, pemanfaatan biogas juga menjadi salah satu daya tarik.

Desa Sukorejo pada April lalu meraih penghargaan Desa Mandiri Energi kategori mapan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng.

“Di Desa Sukorejo juga mempunyai kesenian lengkap, dari keroncong, tari, dan wayang orang,” terang Sukrisno pada Solopos.com, Senin (29/8/2022).

Sukrisno menambahkan Desa Sukorejo nanti menjadi sentra durian, pada September nanti ditanam durian dilahan seluas sembilan hektare.

Ketua Kelompok Tani Sri Rejeki Desa Sukorejo, Suryanto, mengatakan pertanian organik yang menjadi kekhasan Desa Sukorejo dengan menghasilkan beras organik yang ditanam dilahan seluas 134 hektare.

Dalam satu kali panen dalam satu musim tanam menghasilkan enam ton gabah.

Suryanto mengatakan perawatan beras organik yang sama sekali tidak menggunakan bahan kimia, melainkan menggunakan pupuk kandang dan pupuk nabati hasil buatannya sendiri. Pupuk kandang sendiri juga dimanfaatkan sebagai biogas.

“Pupuk kandang tersebut diolah menjadi biogas yang menghasilkan gas metan sebagai energi alternatif, yang menghasilkan residu yang berasal dari kotoran sapi berbentuk padat dan cair, residu padat bisa digunakan menjadi pupuk untuk kesuburan tanah, dan pupuk cair untuk mencegah adanya hama,” tambah Sukrisno.

Sukrisno menambahkan bahwa proses itu mengedepankan zero waste, jadi semuanya bisa dicari manfaatnya. Ia mengatakan bahwa pembuatan desa wisata itu tergantung dari niat, dan dana tidak menjadi sumber utama masalah.

Ia mengatakan banyak mendapat pendanaan dari corporate social responsibility (CSR), pihak Pemdes harus aktif mengusahakan sendiri.

Penggunaan dana desa untuk pengembangan desa wisata ia rasa juga perlu, saat ini Pemdes Sukorejo tengah regenerasi kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang diharapkan membantu mengenalkan Desa Sukorejo melalui konten digital.

Desa Sukorejo sendiri tergabung dalam Desa Wisata Betisrejo bersama Desa Jambeyan dan Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo.

Ketinggian Betisrejo 400m-500m di atas permukaan laut dan berhawa sejuk, yakni 20°C- 28°C.

Betisrejo merupakan Desa Wisata bercorak agro dan banyak lokasi yang menarik dikunjungi. Untuk sampai ke Desa Sukorejo sendiri membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Sragen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya