SOLOPOS.COM - Suasana Bumi Perkemahan Pleseran, Nglurah, Tawangmangu, Karanganyar, Sabtu (17/10/2020). Ini adalah salah satu pilihan wisata di alam terbuka. (Solopos-Candra Mantovani)

Solopos.com, SOLO — Wisata di alam terbuka dinilai lebih aman daripada di ruang tertutup dalam hal mencegah penularan Covid-19.

Dokter Rumah Sakit (RS) Hermina Solo, dr. Fitri Ayu Rachmawati, mengatakan berdasarkan penelitian Tim Riset Lifepal bersama pakar epidemiologi, risiko penularan Covid-19 di alam terbuka bisa rendah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dokter yang juga Wakil Direktur RS Hermina Solo itu, wisata di alam terbuka bisa berisiko rendah asalkan wisatawan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Asyik! Naik Angkutan Feeder BST Solo Gratis Mulai Minggu 1 November

Ekspedisi Mudik 2024

“Wisata outdoor [ruang terbuka] yang taat protokol kesehatan, jaga jarak dan sebagainya. Di taman, pantai, saat taat bisa hijau [level risiko rendah]. Tapi saat tidak taat level risiko [penularan Covid-19] menjadi sangat tinggi,” kata dr. Fitri seperti dikutip dari Youtube SoloposTV, Sabtu (31/10/2020).

Berbeda dengan wisata di alam terbuka, tingkat risiko penularan saat wisata di ruang tertutup atau indoor lebih besar, meski sudah taat menerapkan protokol kesehatan.

Fitri menjelaskan saat melakukan rekreasi indoor yang padat massa, seperti di mal dan bioskop, level risiko penularan Covid-19 bisa tinggi meski sudah menerapkan protokol kesehatan.

Objek Wisata Bukit Sidoguro Klaten Buka Lagi Mulai Minggu, Mau Piknik Jangan Lupa 3M!

Perhatikan Risiko

“Apalagi jika tidak taat protokol kesehatan, risikonya bisa sangat tinggi. Outdoor yang padat massa, seperti konser, juga begitu. Risiko tinggi jika taat, sementara jika tidak taat risikonya sangat tinggi,” jelas dia yang menjadi pembicara talkshow virtual Panduan Wosata Aman Saat Pandemi, 22 Okotber 2020 lalu.

Dia menegaskan pilihan wisata saat libur panjang, baik di alam terbuka atau indoor, memang diserahkan kepada masing-masing masyarakat. Namun, masyarakat perlu memerhatikan risiko penularan Covid-19 di setiap kegiatan wisata itu.

Hal ini penting agar kegiatan rekreasi yang sedianya untuk menyenangkan diri dan mengurangi stres tidak menjadi ajang penularan Covid-19.

Solopos Hari Ini: Ganjar Naikkan UMP 3,27%

Sebelumnya diberitakan, wisata di alam terbuka seperti di Tawangmangu, Karanganyar, menjadi salah satu pilihan wisatawan untuk menghabiskan waktu libur panjang akhir Okotber 2020.

Untuk mencegah penularan Covid-19 saat wisata di alam terbuka, digelar rapid test acak di kawasan tersebut. Selama tiga hari pelaksanaan rapid test acak, hasilnya puluhan wisatawan dinyatakan nonreaktif.

Samsung Boyong Smartphone Rp1,9 Jutaan Galaxy A02

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Karanganyar, Purwati, menyampaikan pelaksanaan rapid test acak digelar di dekat pintu masuk Grojogan Sewu. Menurut laporan yang dia terima, pengunjung yang melaksanakan rapid test pada Rabu (28/10/2020) hingga Jumat (30/10/2020) nonreaktif.

“Hari Rabu itu 127 pengunjung yang di-rapid 11 orang dan hasilnya nonreaktif. Hari Kamis itu 200-an pengunjung dan yang di-rapid itu 28 orang nonreaktif. Lalu Jumat itu 19 orang yang di-rapid dan nonreaktif,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya