SOLOPOS.COM - Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM A Tony Prasetiantono PhD ketika memberikan materi dalam FGD Mendulang Optimisme: Menggali Sektor-sektor yang Potensial di Tengah Fluktuasi Ekonomi di Hotel Neo+ Awana, Jogja, Senin (29/2/2016). (Joenalis/JIBI/Harian Jogja)

Wisata dan industri ringan dapat dikembangkan dengan menguatkan sektor lain.

Harianjogja.com, JOGJA- Sektor pariwisata di DIY terus berkembang. Eksistensi industri ini perlu ditopang dengan penguatan di sektor lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pariwisata Aris Riyanta memaparkan, realita kunjungan wisatawan selama 2015 sekitar 3,9 juta wisatawan nusantara dan 308.000 wisatawan asing. Hal itu menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya, kunjungan sebesar 3,1 juta wisatawan nusantara dan 254.000 wisatawan asing.

(Baca Juga : Wisata dan Industri Ringan Perlu Terus Dimaksimalkan)

Dalam Focus Group Discussion Mendulang Optimisme: Menggali Sektor-sektor yang Potensial di Tengah Fluktuasi Ekonomi. Kegiatan hasil kerja sama antara Harian Jogja dan Bank Mandiri itu digelar di Hotel Neo+ Awana, Jogja, Senin (29/2/2016) terungkap, target 2016 sebesar 4,1 juta wisatawan nusantara dan 263.000 untuk asing, sedangkan target 2017 sebesar 4,6 juta wisatawan nusantara dan 268.000 untuk wisatawan asing.

Turut menjadi pembicara dalam acara tersebut, Wakil Pemimpin Perusahaan PT Aksara Dinamika Jogja (Harian Jogja) sekaligus wartawan senior Bisnis Indonesia Lahyanto Nadie mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia yang membaik juga akan berdampak pada pertumbuhan bisnis media massa. Koran secara global menghasilkan US$179 miliar dari sirkulasi maupun iklan selama 2014. Jumlahnya lebih besar dibandingkan gabungan penerbitan buku, musik, serta industri film.

Ia mengungkapkan, selama ini DIY lebih banyak mengandalkan sektor pariwisata sebagai penggerak perekonomian masyarakat. Potensi yang dimiliki DIY sangat berlimpah sehingga perlu ada perhatian pada sektor-sektor potensial lainnya. Ia melihat, DIY masih memiliki banyak lahan pertanian, yang ketika diintensifkan maksimal akan menjadi peluang besar.

Vice Prersident Corporate Communication Bank Mandiri Achmad Reza menjelaskan, pelaksanaan kegiatan FGD bisa memberi masukan bagi perekonomian daerah. Di sisi lain, sebagai bank yang mendukung percepatan ekonomi, Bank Mandiri pada kegiatan ini tidak hanya melihat dan memetakan potensi ekonomi daerah, tetapi sekaligus menawarkan solusi layanan keuangan perbankan untuk memberi kontribusi bagi perekonomian daerah setempat.

“Diharapkan hasil FGD di berbagai kota bisa ditindaklanjuti dengan sinergi para stakeholders di daerah supaya tantangan dan peluang yang ada bisa dihadapi bersama demi ekonomi daerah,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya