SOLOPOS.COM - RAMAI -- Pengunjung Objek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) di Kecamatan Tulung, Klaten, menikmati fasilitas waterboom. (Muhammad Khamdi/JIBI/SOLOPOS)

RAMAI -- Pengunjung Objek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) di Kecamatan Tulung, Klaten, menikmati fasilitas waterboom. (Muhammad Khamdi/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN- Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten tidak bisa menurunkan tarif retribusi masuk Objek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) yang dinilai terlalu mahal oleh
kalangan wisatawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disbudparpora Klaten, Sugeng Haryanto saat ditemui solopos.com di sela-sela kesibukannya, Senin (26/3/2012), menegaskan bahwa penetapan tarif masuk OMAC senilai Rp11.500/orang itu sudah sesuai amanat Peraturan Daerah (Perda) No 19/2011 tentang Retribusi Jasa Usaha.

Dengan begitu, pihaknya tidak bisa menurunkan tarif masuk OMAC sebagaimana yang diinginkan pengunjung. “Perda No 19/2011 sudah mengamanatkan demikian. Kalau aturan tarif itu tidak dijalankan, kami justru dinilai melanggar Perda,” tegas Sugeng.

Sugeng menjelaskan, salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk memuaskan pengunjung OMAC adalah penambahan wahana permainan. Saat ini pihaknya mengusulkan penambahan wahana kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Penambahan wahana yang diusulkan itu meliputi fasilitas out bond, permainan anak, dan fasilitas olahraga.

Penambahan wahana itu diperkirakan menelan dana sekitar Rp250 juta. Rencananya, penambahan wahana itu menggunakan kawasan yang berlokasi di sebelah selatan OMAC. “Di sebelah selatan masih ada lahan yang cukup luas. Penambahan wahana baru itu bertujuan memanjakan pengunjung OMAC,” kata Sugeng.

Sugeng menambahkan, kenaikan tarif masuk OMAC bertujuan meningkatkan sumbangan pendapatan asli daerah (PAD) kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten. Dia mengakui, target PAD OMAC tahun 2011 senilai sekitar Rp1,1 miliar tidak tercapai dikarenakan kurang maksimalnya manajemen pengelolaan.

“Dari target PAD sekitar Rp1,1 miliar, OMAC hanya mampu menyumbangkan sekitar 43%, sehingga sangat jauh dari harapan. Untuk itu, kami perlu bekerja keras untuk meningkatkan sumbangan PAD dari OMAC,” kata mantan Kabag Humas Setda Pemkab Klaten ini.

Sebagaimana diberitakan, sejumlah pengunjung OMAC di Kecamatan Tulung, Klaten mengaku kecewa karena harga tiket masuk naik menjadi Rp11.500/orang. Sebelumnya, tiket masuk OMAC senilai Rp6.000/orang. Mereka menilai harga tiket senilai Rp11.500/orang itu tidak sepadan dengan wahana yang bisa mereka nikmati di OMAC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya