SOLOPOS.COM - Pengunjung Lodji Papak Boyolali memamerkan foto berkostum ala noni-noni Belanda. (Istimewa)

Wisata Boyolali, bangunan tua peninggalan Belanda di Juwangi dijadikan lokasi wisata.
Solopos.com, BOYOLALI — Rumah tua peninggalan Belanda di Karangmanis, salah satu dukuh di Desa Juwangi, Kecamatan Juwangi, Boyolali, mulai dikomersialkan. Rumah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya itu oleh pihak pengelolanya, yakni Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Telawa, akan disewakan untuk umum.
Pelaksana Humas KPH Telawa, Sulastri, mengatakan rumah bekas noni-noni Belanda itu memiliki arsitektur asli Belanda. Meski sudah berusia seratusan tahun, namun bangunannya masih kokoh. Hanya sebagian ornanen dan plafon perlu perbaikan.
Sulastri menjelaskan bentuk komersialisasi rumah kuno itu ialah menjadikannya sebagai wisata budaya dan ruang berfoto ala noni Belanda. “Kami sewakan bagi warga yang ingin foto pre-wedding dengan kostum Belanda. Kami siapkan kostum, kuda, sepeda, serta lokasinya,” paparnya kepada Solopos.com, Kamis (22/6/2017).
Selain itu, kata dia, di lokasi Lodji Papak juga akan dibangun kafe lengkap dengan live music. Komersialisasi cagar budaya itu sebagai upaya menghidupkan kembali suasana Juwangi dan sekitarnya. Harapannya bisa menggerakkan ekonomi warga sekitarnya.
“Kami ingin menjadikan wisata sejarah, pusat kuliner khas daerah, serta lokasi berfoto bersama,” paparnya.
Tarif tiket untuk ekplorasi Lodji Papak dan persewaan kostum noni Belanda adalah Rp100.000/ keluarga. Adminisrature KPH Telawa Ir. Riyanto Yudhotomo mengharapkan Pemerintah Kecamatan Juwangi dan masyarakatnya mendukung pengembangan usaha Perhutani tersebut. Dengan digalakkan wisata Perhutani diharapkan ketergantungan warga kepada hutan  bisa dikurangi karena ada sektor usaha lainnya yang bisa dikembangkan.
“Usaha ini bisa meningkatkam ekonomi masyarakat dan menjadikan Juwangi menjadi sesuatu yang lebih dikenal,” paparnya.
Sejumlah sumber, termasuk dari literatur yang tersimpan di kantor KPH Telawa Jateng, menyebutkan Lodji Papak didirikan pada 1933. Namun, ada sumber lain yang menyebutkan Lodji Papak dibangun pada 1911. 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya