SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung objek wisata Kedung Goro di Desa Bolo, Kecamatan Wonosegoro, mandi memakai pelampung beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Wisata Boyolali, objek wisata Kedung Goro akhirnya dibuka setelah ditutup karena ada orang tenggelam.

Solopos.com, BOYOLALI — Objek wisata Kedung Goro, di Desa Bolo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, kembali dibuka untuk umum setelah sempat ditutup lantaran ada insiden anak tenggelam beberapa waktu lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Untuk mengantisipasi terjadinya insiden maut terulang, saat ini pengunjung diwajibkan memakai pelampung saat bermain di kedung tersebut. Carik atau Sekretaris Desa Bolo, Ratno, mengatakan objek wisata air terjun Kedung Goro dibuka kembali sejak sekitar dua pekan lalu.

Hal itu dilakukan setelah pemerintah desa dan para pemuda desa tersebut melengkapi objek wisata dengan sejumlah alat pengaman, seperti tenaga selam, pelampung, pengeras suara, serta petugas jaga. “Sekarang setiap pengunjung yang bermain di Kedung Goro harus memakai pelampung dan dalam pengawasan petugas. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian kalap terulang lagi,” ujarnya kepada Solopos.com, Jumat (17/2/2017).

Meski sudah dibuka untuk umum, terowongan pertama dan terowongan kedua tetap ditutup. Kedalaman kedua terowongan tersebut yang mencapai delapan sampai sepuluh meter dinilai membahayakan.

“Apalagi jika hujan turun, orang yang main di dalam terowongan bisa berputar-putar di dalam terowongan dan tak bisa keluar. Makanya, masih kami larang,” jelasnya.

Ratno menambahkan saat ini akses menuju objek wisata itu sudah diperbaiki. Jalan desa sepanjang 3 km menuju objek wisata itu sudah diaspal semua. Harapannya, objek wisata baru itu bisa mendatangkan pengunjung lebih banyak dan meningkatkan kenyamanan.

“Saat ini, rata-rata pengunjung masih 100-an orang per hari. Kalau hari libur ya 200-an orang. Mungkin masih banyak pengunjung yang waswas,” ujarnya.

Kedung Goro termasuk objek wisata alam yang cukup menantang. Para pengunjung bisa memacu adrenalin dengan menghanyutkan diri atau arum jeram di bebatuan. Jika ingin lebih menantang lagi, pengunjung bisa memanjat tebing bebatuan lalu melompat ke dasar sungai dari ketinggian tujuh meteran.

Jika tak cukup nyali, bisa sekadar berfoto dengan latar pemandangan alam yang menggoda mata. Bahkan, ada sejumlah calon pengantin yang memanfaatkan objek wisata Kedung Goro untuk lokasi shooting dan foto prewedding. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya