SOLOPOS.COM - Ilustrasi cable car alias kereta gantung (sentosa.com)

Wisata Boyolali, Pemkab Boyolali membangun kereta gantung menggunakan APBD.

Solopos.com, BOYOLALI — Proyek kereta gantung yang diwacanakan Bupati Boyolali Seno Samodro bakal direalisasikan pada 2017. Biaya proyek tersebut naik dari sebelumnya Rp100 miliar menjadi Rp120 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya Seno menyebut anggaran untuk proyek tersebut berasal dari investor. Namun, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (6/10/2016), Seno memastikan proyek tersebut akan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Ekspedisi Mudik 2024

Nilainya tidak hanya Rp100 miliar untuk rute sepanjang 1 kilometer di Suroteleng, Kecamatan Selo, tetapi Rp120 miliar untuk rute sepanjang 3 kilometer. “Nanti panjang 3 kilometer, terbagi tiga rute, masing-masing satu kilometer, rute yang akan kami mulai bangun tahun depan adalah rute kota. Rute Suroteleng menunggu kesiapan desa,” kata Seno.

Rute kota itu dimulai dari lokasi convention hall hingga kawasan di sisi timur Simpang Lima sepanjang satu kilometer. Karena dibiayai APBD, atraksi wisata baru itu dikelola kepada badan usaha milik daerah (BUMD).

Dengan dikelola BUMD, harapannya bisa menjadi potensi baru untuk pendapatan daerah. Proyek kereta gantung tidak diselesaikan satu tahun anggaran melainkan multiyears. “Kira-kira butuh waktu 16 bulan untuk menyelesaikan proyek itu,” kata dia.

Di Suroteleng, kereta gantung yang akan dibangun bukanlah di lereng Gunung Merapi melainkan lereng Gunung Bibi. Gunung Bibi berada di sisi timur Merapi. “Jadi aja njuk komentar, nek Merapi mbledos piye? Justru di Gunung Bibi itu aman.”

Gunung Bibi menjadi benteng bagi desa-desa di bawahnya. Saat Gunung Merapi meletus, desa di bawah Gunung Bibi justru aman.

“Di atas Gunung Bibi itu nanti wisatawan akan dibawa masuk ke kawasan habitat elang Jawa dan kera.”

Seno punya obsesi merealisasikan proyek tersebut karena dia berkeinginan wisata Boyolali bisa mengalahkan Kaliurang, Bandungan, bahkan Batu Malang. Dengan kereta gantung, wisatawan bisa melihat Boyolali dari atas.

Selain membuat kereta gantung, Seno juga akan membuat wahana sepeda layang dengan ketinggian maksimal 5 meter senilai Rp13 miliar di Alun-alun Boyolali.

Pembuatan atraksi wisata baru seperti kereta gantung dan sepeda layang tak lepas dari rencana masuknya investasi perhotelan di Boyolali. “Ya, ada beberapa hotel bintang yang akan masuk ke Boyolali. Jadi nanti Boyolali tidak hanya jadi tempat menginap, harus ada daya tarik baru,” ujar Seno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya