SOLOPOS.COM - KAMPUNG BATIK -- Salah satu sudut Kampung Batik Kauman, Solo. Wisata belanja paling diminati oleh para wisatawan yang datang ke kota ini. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Objek wisata di Solo yang mengusung wisata belanja ternyata lebih laris ketimbang jenis objek wisata lain.

KAMPUNG BATIK -- Salah satu sudut Kampung Batik Kauman, Solo. Wisata belanja paling diminati oleh para wisatawan yang datang ke kota ini. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wisata belanja pilihan di Solo di antaranya Pasar Klewer, Pusat Grosir Solo (PGS), Kampung Batik Kauman, dan Kampung Batik Laweyan. Wakil Direktur Tiki Wisata Cabang Solo, Carolina Sandi, mengungkapkan dari sejumlah wisatawan inbound alias masuk Solo yang dilayani, hampir semua menginginkan rute mengunjungi objek wisata belanja. “Kalau ke Keraton mereka tampak kurang antusias, sudah bosan mungkin,” kata Lina, sapaannya, saat ditemui wartawan, di kantor Tiki Wisata Solo, Jl Yosodipuro, Kamis (13/10/2011).

Berbeda dengan Jogja, dia melanjutkan, objek wisata belanja Solo tersebar. Di Jogja, untuk belanja wisatawan hanya perlu mengunjungi Malioboro. Sedangkan di Solo, wisatawan punya banyak pilihan. Banyaknya pilihan itulah yang membuat wisata belanja bisa menjadi tur yang menarik.

Tiki Wisata mengombinasikan wisata belanja dengan sensasi menikmati moda transportasi unik di Solo, yakni bus tingkat Werkudara dan Sepur Kluthuk Jaladara. Selain itu, wisata belanja juga cocok dipadukan dengan kereta kencana. Lina menamakan paket tersebut Solo city tour. Dia mengaku terbantu dengan luasnya jaringan Tiki Wisata yang memiliki kantor cabang di 15 kota di Tanah Air sehingga bukan hal sulit mengajak wisatawan masuk Solo. “Kustomer Tiki Wisata Banjarmasin ingin menikmati city tour di Solo, ya kami yang akan memandu. Kemenangan kami ada salah satunya karena jaringan,” kisahnya.

Kendati baru sekitar setahun beroperasi di Solo, dan baru menempati kantor baru Juli tahun ini, kustomer Tiki Wisata diakui cukup banyak. Lina bahkan mampu mengundang cukup banyak wisatawan masuk Solo. Sekitar 25% dari wisatawan yang dilayani adalah wisatawan inbond. “Perbandingannya 3:1, satu untuk wisatawan domestik dari Jakarta, Makasar, ataupun Denpasar, masuk ke Solo.”

Sementara itu, wisata belanja di Solo tidak hanya diminati wisatawan domestik, namun juga wisatawan asing khususnya wisatawan asal negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura. Menurut Ketua Asita Solo, Suharto, secara umum wisata belanja di Solo memang melampaui wisata ke objek wisata utama, seperti Keraton, Pura Mangkunegaran dan Pasar Gede. Kecuali, sambungnya, untuk turis asing dari negara-negara Eropa yang lebih mengagumi objek wisata budaya, baik itu kerajaan ataupun candi-candi.

Harto menambahkan ramainya wisata belanja tak lepas dari dikukuhkannya batik sebagai kebudayaan khas Solo. Nama besar batik membuat wisatawan ramai-ramai datang ke Solo untuk berburu batik, baik berupa kain maupun produk garmen. Kejayaan batik berimbas pada kecenderungan tipe wisata di Solo. “Wisata ke Keraton, wisata kuliner, sekarang kalah dengan wisata belanja. Itu semenjak batik mulai go international. Batik menjadi magnit luar biasa wisatawan untuk datang ke Solo,” tandas Harto.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya