SOLOPOS.COM - Nama Bayanan Hot Spring Water terpampang di tengah taman yang bersih dengan sejumlah permainan anak di objek wisata Bayanan, Sambirejo, Sragen, Rabu (12/1/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pekerjaan rumah (PR) pengelola Objek Wisata Bayanan di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen, ternyata masih banyak. Ini terungkap saat Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, meresmikan objek wisata yang direvitalisasi dengan dana Rp4,2 miliar itu pada Rabu (12/1/2022).

PR tersebut di antaranya pekerjaan infrastruktur berupa jalan pengunjung yang rusak sampai akses masuk ke objek yang belum ramah difabel.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tangga keluar maju yang ketinggian undakan sampai 20 cm membuat Bupati dan para pejabat yang berkunjung ke objek wisata itu kelelahan. Beberapa kali Bupati Yuni pun harus menghela napas dan istirahat saat menaiki tangga yang terlalu tinggi.

Baca Juga: Objek Wisata Sragen, Bukit Gong Bayanan Direvitalisasi

Ekspedisi Mudik 2024

Ia melihat ada 25 kios di pusat perbelanjaan di objek itu dan para pedagangnya mengeluhkan sepinya pengunjung. Belum lagi persoalan kondisi air di kolam ikan yang keruh dan pagar sungai, pagar lingkungan, dan akses masuk ke objek lebih dari satu.

Yuni dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto berdiskusi agar akses masuk ke objek hanya satu, yakni dari parkiran kendaraan yang luas dan melewati kios-kios pedagang baik pada saat masuk dan pulang.

“Bayanan sekarang berubah total. Saya saat masih kecil sering diajak bapak ke Bayanan ini. Dulu infrastruktur belum sebagus ini. Sekarang kondisinya sudah bersih dan bagus. Saya harap hal-hal yang negatif di Bayanan harus hilang dan musnah serta tidak boleh ada toleransi lagi. Saya lihat ada penginapan dan home stay itu benar-benar penginapan yang positif meskipun tanpa label syariah,” ujar Yuni saat berpidato.

Baca Juga: Kini Jadi Cantik, Objek Wisata Bayanan Sragen akan Diserahkan ke Swasta

Satu Pintu

Dia menyatakan menghilang hal-hal negatif itu dimulai dari warganya. Yuni meminta Bayanan bisa jadi objek wisata unggulan di Sragen, seperti Sangiran dan The New Kemukus. Pintu masuk ke objek ini, kata dia, harus tunggal dari atas dekat dengan tempat parkir yang luas. Dengan pintu masuk tunggal, Yuni berharap para pedagang bisa laku dan tidak mengeluhkan sepi. Pintu lain harus ditutup.

“Saya minta Dinas Kominfo dan Dinas Pariwisata jual Bayanan ini. Semua ASN harus menjadi humas Pemkab Sragen. Viralkan Bayanan. Infrastruktur jalan kendaraan masuk sepanjang 200 meter harus diperbaiki sekarang juga sehingga pengunjung tidak takut naik ke atas,” jelasnya.

Akses yang belum ramah difabel nanti akan diperbaiki dan dianggarkan di 2023. “Saya minta Dinas untuk menginventarisasi PR itu dengan membuat road map seperti di Gunung Kemukus sehingga ada target jangka menengah, jangka pendek, dan jangka panjangnya bisa terdanai,” jelasnya.

Baca Juga: Uniknya Air Panas Bayanan Sragen, Dipercaya Bisa Obati Penyakit Kulit

Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Tugiyono, menyampaikan pembangunan objek wisata Bayanan ini dilakukan dengan pagu anggaran Rp4,42 miliar. Namun, dalam kontrak dan realisasinya, kata dia, menelan dana Rp4,295 miliar.

“Sumber dana itu dari dana alokasi khusus (DAK) yang digunakan untuk membangun dua paket toilet, tempat parkir, tempat ibadah, panggung kesenian, dua paket land scape, lampu taman 20 unit, dan gazebo 20 unit. Semoga gazebonya tidak disalahgunakan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya