SOLOPOS.COM - Seorang pengunjung selfie di Galpentjil Heritage di Pereng, Prambanan, Klaten, Sabtu (25/1/2020). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN - Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, mulai melirik wisata alam sekitar guna meningkatkan pendapatan asli desa (PADesa). Objek wisata yang digarap dalam beberapa waktu terakhir, yakni Galpentjil Heritage Pereng.

Objek wisata ini berada di bawah Perbukitan Seribu Sleman, Jogja. Hingga sekarang, pengerjaan pembangunan Galpentjil Heritage Pereng baru mencapai 20 persen. Meski seperti itu, sejumlah warga dari Klaten dan sekitarnya sudah banyak yang mendatangi lokasi itu. Lantaran belum dibuka untuk masyarakat umum, setiap pengunjung yang datang ke lokasi itu belum ditarik harga tiket.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ternyata! Lisa Blackpink Hobi Peluk Kucing karena Stres

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelum menikmati pemandangan di Galpentjil Heritage Pereng, setiap pengunjung harus berjalan menyusuri perbukitan sekitar 50 meter terlebih dahulu. Guna memberikan kenyamanan ke para pengunjung, pengelola objek wisata sudah menyediakan anak tangga. Sembari menyusuri perbukitan, para pengunjung sudah disuguhi dengan pemandangan Perbukitan Seribu Sleman, Jogja.

Setelah menyusuri perbukitan melalui anak tangga, pengunjung langsung bisa melihat pemandangan alam dari ketinggian. Di Galpenjtil Heritage Pereng, pengunjung dapat berswafoto dengan latar belakang Gunung Merapi dan Candi Prambanan.

“Di Galpentjil Heritage Pereng sudah dibangun gapura dan joglo pandang,” kata Kepala Desa (Kades) Pereng, Kecamatan Prambanan, Purwanto Hadi, saat ditemui wartawan di desanya, Sabtu (25/1/2020).

Purwanto Hadi mengatakan anggaran yang sudah digelontorkan guna mendukung pembangunan Galpentjil Heritage Pereng senilai Rp200 juta-Rp300 juta. Pemdes Pereng masih membutuhkan banyak dana guna merampungkan pembangunan objek wisata baru tersebut.

Bersaksi di Sidang Kasus Galih Ginanjar, Fairuz A. Rafiq Minta Didoakan Tegar

“Ini dikerjakan secara multiyears. Dana yang dibutuhkan hingga selesai senilai miliaran rupiah. Harapannya, tahun 2021 sudah bisa dibuka untuk masyarakat umum. Ke depan, fasilitas di sana akan terus dilengkapi dan diperbaiki," tuturnya.

"Nantinya ada juga camping ground dan pasar tradisional. Termasuk juga arena outbond. Total lahan yang disiapkan sekitar tujuh hektare [kas desa]. Semoga dengan cara seperti ini, kesejahteraan masyarakat dan desa dapat meningkat signifikan. Ini bisa menjadi unit Badan Usaha Milik Desa [BUMDesa] juga,” beber Purwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya