SOLOPOS.COM - Pasar Seni Gabusan (PSG) di alan Parangtritis Bantul. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Bantul di Pasar Seni Gabusan masih dalam penataan

Harianjogja.com, BANTUL—Rencana penataan Pasar Seni Gabusan (PSG), di Dusun Gabusan, Desa Timbulharjo masih terkendala pembebasan lahan. Sebagian lahan diketahui merupakan tanah kas desa.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Sementara jika penataan ulang menggandeng investor maka tanah tersebut harus menjadi aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantul, Sulistyanta mengatakan salah satu kendala yang saat ini dihadapi Pemkab Bantul yakni status kepemilikan lahan.

Apalagi selama ini tanah di PSG merupakan tanah kas desa, Artinya jika pemerintah ingin menata ulang PSG dengan menggandeng pihak ketiga (investor), maka kata dia status tanah itu harus berpindah tangan menjadi aset Pemkab.

“Tahun depan ada sekitar 4,5 hektare lahan yang rencananya mulai dilakukan pembebasan,” ujarnya, Selasa (25/10/2016).

Kata dia biaya yang diperuntukkan untuk pembebasan lahan dilokasikan sebesar Rp30 miliar, dana itu selain untuk pembebasan lahan juga diperuntukkan untuk menyusun DED.

“Untuk investor yang masuk, Bupati minta investor lokal saja,” ungkapnya. “Jadi nanti untuk pendanaan sebagian pakai danais, APBD [Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah], dan dana dari pihak ketiga [investor],” pugkasnya.

Bersambung halaman 2

Dia menyatakan sudah memiliki kajian tentang penataan PSG, dan nanti dia akan menyusun desain desain perencanaan. Menurutnya kedepan PSG akan dibuat supaya ada tempat kuliner, souvenir, home stay, dan panggung budaya.

Penataan ulang PSG ini, selain ingin menjadikan PSG sebagai ikon Bantul, juga dalam rangka menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke PSG. Adapun daya tarik yang disajikan, diantaranya dengan mempersolek bangunan di PSG dengan ciri budayanya yang khas.

“Kan danais yang diperoleh Bantul besar, makanya hari Sabtu atau Minggu kami rencanakan ada acara kesenian,” sebutnya.

Sementara itu saat ditemui, Bupati Bantul Suharsono mengaku berencana menata ulang kawasan PSG. Hal itu guna meramaikan PSG. Suharsono berharap selepas ditata, PSG bisa menjadi ikon Bantul, dan menjadi pusat kegiatan dan kebudayaan masyarakat. “Saya mau benahi PSG,” jelas Suharsono saat ditemui diruangannya, kemarin.

Dalam rencana penataan ini, menurut Suharsono sudah ada investor yang hendak masuk. Perihal investor ini bahkan Suharsono mengaku telah menghubungi investor secara langsung, memintanya untuk memaparkan rencana renovasi PSG. Jika nantinya sepakat, rencana penataan PSG akan dimulai tahun 2017, dan diharapkan tahun 2018 rencana penataan tersebut rampung.

Salah satu alasan Suharsono untuk menata ulang PSG, karena ia berharap di Bantul terdapat sebuah ikon yang merepresentasikan Bantul. Jika kehendaknya nanti terwujud, ia juga ingin PSG menjadi pusat kebudayaan di Bantul, yang tiap pekannnya digelar pentas kebudayaan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya