SOLOPOS.COM - Sutrisno saat merawat toga di Taman Edukasi, Dusun Kiringan, Desa Canden, Jetis, Rabu (7/6/2017). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Bantul kali ini sentra tanaman obat

Harianjogja.com, BANTUL — Tanaman obat keluarga (TOGA) sepertinya menjadi fokus pemerintah Kecamatan Jetis. Di wilayah kecamatan yang terdiri dari empat desa itu, ada satu dusun di tiap desa difungsikan menjadi demplot pengembangan toga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disampaikan oleh Camat Jetis Endang Rachmawati. Ditemui usai menghadiri Penilaian Lomba Toga dan Akrupesur tingkat Provinsi, Rabu (7/6/2017) di Taman Edukasi Dusun Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis, dirinya mengaku mulai tahun ini, program tersebut akan dimulai.

Ekspedisi Mudik 2024

Sejak menduduki jabatan sebagai camat di Jetis awal tahun lalu, dirinya memang berencana untuk menjadikan Jetis sebagai salab satu sentra toga di Bantul. Terlebih, selama ini, salah satu dusun di wilayah Jetis, yakni Dusun Kiringan dikenal sebagai sentra jamu gendong.

Untuk itu, ia merencanakan di setiap dusun yang ditunjuk sebagai demplot nantinya, warga menanam bermacam-macam toga. “Kalau tidak bisa bermacam-macam jenis, satu jenis saja tidak apa-apa, tapi harus seragam,” katanya.

Mengingat masih banyak yang harus dipersiapkan, terutama kesiapan warga serta pengadaan benih toga, ia pun tidak mematok target terhadap program tersebut. Diakuinya, untuk tahun ini, pihaknya masih akan menyiapkan lokasi demplot itu terlebih dulu. “Sampai sejauh ini, Dusun Kiringan sudah berjalan cukup maksimal,” akunya.

Terpisah, Sesepuh Pengrajin Jamu Gendong Dusun Kiringan Sutrisno membenarkan, pihaknya memang telah mengharuskan anggota kelompoknya untuk menanam toga di halaman rumahnya masing-masing. Setiap rumah diharapkan bisa menyediakan setidaknya 10 polybag berisikan benih toga.

Dengan jumlah anggota yang mencapai 132 pengrajin, maka ia memperkirakan saat ini sudah ada ribuan toga tertanam di wilayah Dusun Kiringan. Jumlah itu belum termasuk 115 jenis toga yang tertanam di Taman Edukasi dan halaman rumahnya. “Masih banyak pula toga yang belum teridentifikasi jenisnya,” kata pria yang juga seorang akupresur tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya