SOLOPOS.COM - Suasana di Pantai Parangtritis yang mulai ramai dikunjungi oleh ribuan pengunjung sejak Kamis, (7/7/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Bantul pada libur lebaran lalu ramai oleh pengunjung

Harianjogja.com, BANTUL– Libur Lebaran pekan lalu berhasil menyedot lebih dari 167.000 wisatawan berkunjung ke Bantul. Pantai Parangtritis masih menjadi primadona.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bantul mencatat, sepanjang 4 Juli hingga 10 Juli, total wisatawan yang berkunjung ke Bantul tercatat sebanyak 167.620 orang.

“Itu khusus wisatawan yang berkunjung ke objek wisata yang ada retribusinya. Di luar itu masih banyak lagi,” terang Kepala Disbudpar Bantul Bambang Legowo, Selasa (12/7/2016).

Di Bantul, terdapat tujuh objek wisata yang menerapkan retribusi, yaitu Pantai Parangtritis, Samas, Gua Cemara, Pantai Kwaru, Pantai Pandansimo Baru, Gua Selarong dan Gua Cerme. Dari ketujuh objek wisata tersebut, Pantai Parangtritis masih menjadi primadona bagi wisatawan dengan jumlah pengunjung selama Lebaran mencapai 121.550 orang.

Menurut Bambang Legowo, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bantul diperkirakan menembus 200.000 lebih wisatawan apabila ditambah dengan wisatawan yang mengunjungi objek wisata tanpa retribusi.

Beberapa objek wisata tanpa retribusi yang terpantau ramai dikunjungi wisatawan antara lain Hutan Pinus Mangunan, Puncak Becici, Gunung Pengger, Ledok Pokoh, desa wisata, Bukit Panguk dan lainnya. Demikian pula Kebun Buah Mangunan selama libur Lebaran diperkirakan dikunjungi tidak kurang dari 50.000 wisatawan.

Terpisah, pengelola objek wisata air terjun Grojokan Lepo, di Dusun Pokoh, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Bantul Riza Marzuki mengatakan, wisata alternatif selain wisata pantai pada libur Lebaran juga banyak diburu wisatawan. Di objek wisata Grojokan Lepo, ratusan hingga ribuan wisatawan mendatangi tempat ini setiap harinya selama libur Lebaran.

Destinasi wisata baru menjadi tujuan wisatawan yang ingin menikmati pemandangan alam sekaligus mandi di air terjun. Meskipun tidak menerapkan retribusi, masyarakat setempat menikmati dampak ekonomi dari keberadaan wisata yang dibuka pada 2014 itu.

Mulai dari jasa parkir hingga lapak-lapak milik warga yang menjajakan ragam kuliner khas daerah Dlingo. “Ada peningkatan jumlah wisatawan bila dibanding Lebaran tahun lalu,” ungkap Riza Marzuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya