SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wisata Banjarnegara diharapkan melibatkan partisipasi masyarakat.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Pelaku wisata di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengharapkan adanya kegiatan yang berkonsep partisipatif dengan melibatkan masyarakat.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Saya menyukai konsep partisipatif untuk kegiatan dalam rangka pembangunan apapun seperti kepariwisataan dan ekonomi,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa Alif Faozi di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jumat (21/8/2015).

Menurut dia, kegiatan berkonsep partisipatif itu mengandung arti adanya keterlibatan masyarakat sebagai tujuan akhir dari semua tujuan pembangunan sehingga program masyarakat harus diutamakan.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, kata dia, hal itu akan berbeda jika konsepnya dari pemerintah yang lebih cenderung dari atas ke bawah.

Sementara konsep partisipatif, lanjut dia, berasal dari bawah seperti halnya kegiatan Festival Budaya Dieng (Dieng Culture Festival) yang digelar Pokdarwis Dieng Pandawa.

Dia mengatakan Festival Budaya Dieng digelar melalui serangkaian analisis dengan memperhatikan sumber daya dan keunikan budaya yang ada untuk dibuatkan konsep bersama, diselaraskan dengan peningkatan sumber daya manusianya, dukungan sarana, dan terakhir ditentukan siapa segmen pasarnya.

Terkait penyelenggaraan Festival Serayu Banjarnegara (FSB) II Tahun 2015, dia mengaku melihat jika kegiatan tersebut hanya bersifat seremonial yang seolah hanya ingin menunjukkan jika kabupaten itu mempunyai sebuah kegiatan yang bisa dipertontonkan.

“Akan tetapi mereka [pemerintah] tidak melihat apakah masyarakatnya siap, apakah sasaran pasarnya ada. Saya tidak melihat dari konsep awal dari manajemen Festival Serayu. Oleh karena itu program pemerintah, kami sebagai warga Banjarnegara mendukung saja karena itu merupakan kegiatan yang bagus, semoga sukses seperti yang mereka harapkan,” katanya.

Lebih lanjut, Alif mengatakan berdasarkan pengalaman saat melihat FSB I Tahun 2013, kegiatan yang digelar di Banjarnegara itu hanya seremonial daerah sehingga pengunjung yang datang hanya masyarakat kabupaten itu sendiri.

Dia mengaku hingga saat ini, belum ada wisatawan yang menghubungi para pelaku wisata di Dieng untuk berwisata di dataran tinggi itu sebagai efek dari kegiatan FSB II.

Bahkan, dia pun belum mengetahui secara pasti rangkaian kegiatan FSB II karena belum adanya undangan kepada komunitas pelaku wisata maupun pemangku adat di Dieng.

“Kemungkinan koordinasi terkait kegiatan itu lebih banyak di bawah [Banjarnegara] sehingga kami [pelaku wisata di Dataran Tinggi Dieng] tidak diikutsertakan,” katanya.

FSB II Tahun 2015 akan digelar di Banjarnegara pada tanggal 26-30 Agustus, salah satu kegiatannya berupa Kongres Sungai Indonesia (KSI) guna membahas berbagai permasalahan tentang kondisi sungai di Indonesia yang telah memasuki tahapan kritis.

Kegiatan KSI yang digelar pada hari pertama FSB, Rabu (26/8), rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya