SOLOPOS.COM - Desa Penglipuran, Bali belum terlalu ramai oleh wisatawan (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Wisata Bali tidak hanya dikenal di tingkat nasional tetapi juga dunia.

Harianjogja.com, DENPASAR-Pengelolaan pariwisata di Bali tak lepas dari kerja sama tiap pihak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Dinas Pariwisata Bali,  Nyoman Wardaman mengatakan pengelolaan pariwisata di Bali tidak hanya dikelola pemerintah daerah dan provinsi, mainman juga desa adat dan swasta.

“Karena dikelola desa adat, akhirnya bisa berkembang baik dan teratur,” ujar dia.

Menurut dia keberhasilan ini dipengaruhi oleh sanksi adat yang tegas. Masyarakat pun akan berhati-hati, agar tidak mendapat sanksi berupa pengucilan hingga dikeluarkan dari desa yang bersangkutan. Adapun masa sanksi tersebut tanpa batas waktu.

Walau desa adat memegang peranan penting, bukan berarti pemerintah setempat tak berfungsi. Sebaliknya pemerintah tetap diperlukan untuk menyediakan fasilitas hingga pembinaan.

Bali, tambah dia, juga memiliki pekerjaan rumah (PR) penting lain, yakni membawa wisata daerah di luar Bali ke wisatawan asing.

“Jangan sampai Bali saja yang terkenal. Semoga DIY bisa menyamai atau lebih. Kalau bisa seluruh Indonesia,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya