SOLOPOS.COM - Pengunjung memasuki di kompleks makam Kaisar Khai Dinh, di Hue, Vietnam. Foto diambil Minggu (12/1/2014). (JIBI/Solopos/Ivan Indrakesuma)

Selama lima hari, Kamis-Senin (9-13/1/2014) Wartawan Solopos Ivan Indrakesuma mengikuti tur bersama Silk Air ke Vietnam dan Singapua. Berikut laporannya.

Pada Jumat (10/1/2014) pagi, tur saya dan rombongan berlanjut ke Vietnam. Masih menggunakan pesawat Silk Air kami tiba di Bandara Internasional Da Nanang, Vietnam, sekitar pukul 09.40 waktu Vietnam atau 09.40 WIB (waktu Vietnam sama dengan WIB). Perjalanan udara dari Singapura menuju Da Nang, Vietnam ditempuh sekitar 2,5 jam.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Dari bandara, kami langsung menuju Vinh Hung Riverside Resort, di Kota Hoi An, tempat saya dan rombongan bermalam. Perjalanan dari bandara menuju Kota Hoi An sejauh lebih kurang 30 km ditempuh sekitar 30 menit menggunakan bus. Panorama pantai dengan pasir putih terlihat membentang sejauh mata memandang mata saat bus melaju menuju Kota Hoi An, Provinsi Quang Nam. Sayang, saya tidak bisa menikmati dan bermain dengan air laut di pantai indah itu karena jadwal tur sudah diatur. Sampai di hotel kami istirahat sebentar lalu berjalan kaki menuju Ngoc Tuyet Restaurant untuk makan siang.

Pemandu tur kami tampaknya sengaja mengajak berjalan kaki agar saya dan rombongan dapat merasakan suasana Kota Hoi An. Ya memang, saat berjalan kaki saya bisa lebih leluasa menikmati suasana Kota Hoi An, melihat aktivitas warga sekaligus mengabadikan momen berharga itu.

Suasana salah satu sudut kota berjuluk Kota Tua ini memang tidak seramai Kota Solo. Jumlah kendaraan bermotor pun tidak sebanyak di Solo. Sebagian warga juga tampak menggunakan sepeda onthel. Masyarakat Kota Hoi An, menurut pemandu kami, memang masih menjaga karakter budaya, kultur dan tradisi mereka. Maklum saja, Kota Hoi An memang menjadi salah satu kota tua warisan dunia yang diakui oleh Unesco. Di kota ini pula terlihat sejumlah wisatawan asing wira-wiri berjalan kaki maupun bersepeda. Setelah lebih kurang 10 menit berjalan, akhirnya kami sampai juga di restauran.

Seusai santap siang kami melanjutkan tur ke My Son Holy Land yang berjarak sekitar 50 km dari Kota Hoi An. My Son Holy Land merupakan sebuah kawasan wisata berupa candi Hindu yang juga merupakan warisan dunia dan diakui oleh Unesco pada 1999. Menurut pemandu wisata kami yang hanya bisa berbahasa Vietnam dan Inggris, My Son dibangun pada abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi pada masa Dinasti Champa. Objek wisata sejarah ini berada di sebuah bukit dan dulunya merupakan pusat peribadatan masyarakat Champa.

Dari My Son Holy Land, pemandu tur mengajak kami menuju Silk Village untuk makan malam sekaligus mengetahui lebih jauh tentang pembuatan kain sutera. Silk Village merupakan sebuah tempat pembuatan sutera khas Vietnam. Tak hanya menyaksikan proses pembuatan sutera dari penangkaran ulat sutera, menenun hingga menjadi barang jadi, di Silk Village saya dan rombongan juga menikmati hidangan makan malam.

Menurut pemandu kami, tempat ini memang dirancang sebagai kawasan wisata. Sembari menyantap makan malam khas Vietnam seperti cao lau (mi) atau che hoi an (jagung dan ubi rebus) di taman terbuka, kami juga menyaksikan pentas tari tradisional yang dibawakan tiga perempuan. Tak terasa acara makan malam telah usai.

Kami kembali ke bus untuk melanjutkan tur menikmati suasana malam Kota Hoi An. Suasana malam terasa lebih hidup karena pancaran cahaya lampu dari rumah makan, lampu jembatan dan lampu taman. Ratusan turis asing lalu lalang di sepanjang jalan, yang kian meriah dengan kehadiran night market alias pasar malam seperti di kawasan Ngarsapura, Solo.

Pedagang menawarkan berbagai barang kerajinan seperti tas, lampion, gantungan kunci, gelang dan produk lainnya. Soal harganya, para pembeli biasanya menawar hingga separuh harga yang ditawarkan penjual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya