SOLOPOS.COM - Mulut Gua Ngingrong, Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul (JIBI/Harian Jogja/Yodie Hardiyan)

Mulut Gua Ngingrong, Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul (JIBI/Harian Jogja/Yodie Hardiyan)

Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul memiliki potensi objek wisata berupa tiga gua yang saling berkaitan. Gua itu terletak di bawah jalan raya menuju kecamatan Tepus. Keheningan gua itu menjadi alternatif saat berlibur.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Gua itu antara lain Gua Lengkep, Gua Ngoboran dan Gua Ngingrong. Gua ini belum banyak dikunjungi wisatawan. Pemerintah desa mengaku akan melakukan pembenahan supaya gua ini jadi tujuan wisata.

Seperti kulit manusia yang berkeringat, dinding Gua Ngingrong masih mengeluarkan tetesan-tetesan air. Air yang menetes dari langit-langit ke lantai gua menghasilkan suara harmoni alam yang indah.

Ekspedisi Mudik 2024

Pengunjung yang masuk ke dalam gua itu seperti merasakan gerimis. Bulir-bulir air menetes membasahi bahu dan helm. Pemandu susur gua, Wagiyo, 40, mengatakan suasana gua Ngingrong memang terkadang seperti hujan tak deras. Air jernih yang jatuh dari stalaktit itu terkumpul di ceruk-ceruk gua.

“Minum saja, segar kok,” kata Wagiyo kepada Harian Jogja belum lama ini.

Tanpa dimasak, air di dalam gua itu bisa diminum. Wagiyo bercerita, pada zaman ketika saluran PDAM belum digunakan secara luas, warga setempat menggunakan Gua Ngingrong digunakan sebagai sumber air. Dulu warga berbondong-bondong membawa blek (wadah) untuk mengambil air.

Mereka naik turun bukit membawa air dari sumber Gua Ngingrong itu. Ada wilayah khusus untuk mandi, ada pula untuk minum. Pengunjung tidak boleh salah pilih. Wagiyo mengingatkan hal tersebut. Warga sekitar tidak berani melanggar aturan tak tertulis itu.

“Gua ini sekarang malah sepi sejak ada PDAM karena warga nggak lagi ambil air dari sini,” kata Wagiyo yang mengaku selama 25 tahun absen menyusuri Gua Ngingrong.

Baru pada Lebaran lalu dia mengantar wisatawan Jakarta menyusuri gua ini.

Sayang, pengunjung lebih banyak menongkrong di tepi lembah, ketimbang turun ke bawah menyusuri gua ini. Wagiyo mengatakan tidak sedikit yang tidak tahu jika di bawah Lembah Mulo itu terdapat gua yang eksotis.

Bagian dalam rongga gua ini terletak di bawah jalan raya yang sering dilewati wisatawan apabila hendak pergi ke Pantai Siung atau Indrayanti. Tapi tidak terdengar sedikitpun suara bising kendaraan bermotor dari dalam gua ini.

Infrastruktur menuju Gua Ngingrong belum begitu bagus. Jalan setapak menuju gua ini belum tertata rapi. Belum ada papan informasi mengenai sejarah, kedalaman dan informasi lainnya tentang Gua Ngingrong dan gua-gua kecil di sekitarnya.

Kepala Desa Mulo Totok Suharyanta mengatakan akan mengembangkan objek wisata ini sebagai tujuan wisata alternatif di Gunungkidul.

“Para pemandunya juga akan diberi pelatihan dalam waktu dekat ini,” kata Totok.

Pihaknya telah menyiapkan sejumlah perlengkapan seperti helm bersenter dan sepatu boot bagi para peminat wisata susur gua ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya