SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kali Pepe Solo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi Kali Pepe Solo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyulap Kali Pepe menjadi kawasan wisata air bakal segera terealisasi. Pekan depan, Pemkot mulai terjunkan alat berat di Kali Pepe.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Agus Djoko Witiarso ditemui Espos di ruang kerjanya akhir pekan lalu. Tahun ini, Agus mengatakan menyiapkan alokasi anggaran Rp900 juta untuk penataan kawasan Kali Pepe. Penataan dilakukan dengan membangun kawasan jalur hijau belakang Radio PTPN hingga Pura Mangkunegaran.

“Pekan depan penataan dimulai. Kami terjunkan alat berat di sana,” katanya, Minggu (17/2/2013).

Agus mengatakan akan mengubah kawasan sepanjang Kali Pepe menjadi wisata air. Menurutnya, Kali Pepe memiliki potensi budaya dan ekonomi yang sangat besar. Apalagi pihaknya mengklaim sepanjang sepadan sungai masih memiliki lahan tiga-enam meter yang bisa digunakan sebagai jalur hijau. “Jadi kami ingin menjadikan Kali Pepe tidak hanya sebagai drainase kota, tapi juga area publik,”  ujarnya.

Namun, diakui Agus, untuk penataan Kali Pepe masih terganjal beberapa persoalan. Di antaranya masih banyaknya lingkungan permukiman di sekitar Kali Pepe yang membuang limbah rumah tangga langsung ke sungai alias (plunglap). Hal ini dinilai bakal menganggu proses penataan Kali Pepe. Karena itu, dia menambahkan berencana membangun instalasi pembuangan air limbah (Ipal) komunal di sepanjang Kali Pepe.

“Sebagai pilot project satu Ipal komunal dibangun di RT005 RW002 Cokronegaran, Kepatihan Wetan, Kecamatan Jebres. “Ipal komunal ini diharapkan mampu mengatasi persoalan limbah Kali Pepe,” katanya.

Dia menerangkan limbah dari rumah tangga akan dibuang masuk ke dalam ipal komunal. Nantinya akan diolah dan limbah yang dikeluarkan sudah dalam kondisi air bersih. Sehingga tak lagi menganggu kawasan Kali Pepe. Di singgung mengenai aksi protes warga sekitar tentang rencana pembangunan ipal komunal itu, Agus membantahnya.  Agus mengklaim warga telah sepakat dengan pembangunan ipal tersebut.

“Tidak ada masalah. Sudah kami jelaskan tentang ipal itu dan warga menerimanya,” klaim Agus.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga Cokronegaran, Kepatihan Wetan, Kecamatan Jebres memprotes pembangunan instalasi pembuangan air limbah (Ipal) komunal. Warga mulai mengkhawatirkan  ihwal  bau tidak sedap yang ditimbulkan dari pembangunan Ipal tersebut. “Kami tidak pernah diajak rembukan atas pembangunan Ipal. Sekarang tahu-tahu Ipal sudah dikerjakan tepat di belakang rumah saya,” keluh salah satu warga, Sri Wahyuningsih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya