SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MAGELANG: Calon wakil presiden Wiranto mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan yuniornya dan dirinya pernah menjadi atasan Yudhoyono sehingga bisa dikatakan bahwa Wiranto sebagai guru yang baik.

“Presiden Yudhoyono itu yunior saya, pernah jadi staff saya. Jadi saya pernah jadi guru yang baik,” kata Wiranto di hadapan ribuan santri Asrama Perguruan Islam Tegalrejo, Magelang, Jateng, Selasa (19/5).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wiranto bersama Wapres Jusuf Kalla datang ke Ponpes Tegalrejo untuk bertemu dengan pengasuh KH Abdul Rahman Chudori dan santri untuk meminta doa restu.

Dalam kesempatan itu, Wiranto mengungkapkan, pada tahun 2004 juga datang ke ponpes ini sebagai capres. Namun saat itu gagal menjadi presiden.

Menurut Wiranto, bukan karena doanya yang tidak baik tetapi dirinya yang tak berhasil.

“Ada yang bilang Wiranto ini `plin-plan`. Dulu capres sekarang cawapres, nanti calon lurah,” kata Wiranto yang disambut tawa.

Menurut Wiranto, saat ini dirinya mencari kesempatan untuk bisa memimpin bangsa ini agar bisa lebih baik.

“Saya dan pak JK ini sudah tua, tidak cari jabatan tapi cari kesempatan untuk memimpin bangsa ini lebih baik,” kata Wiranto.

Wiranto menjelaskan bahwa Jusuf Kalla sebagai pemimpin nasional telah melewati jenjang yang panjang. Jusuf Kalla pernah menjadi menteri, kemudian Menko Kesra dan saat ini sebagai Wapres.

“Jadi, kalau JK sekarang mau jadi presiden, itu karena ilmu beliau sebagai wapres sudah cukup,” kata Wiranto.

Dalam kesempatan itu Wiranto juga minta para santri dan pengasuh Pondok Pesantren Islam Tegalrejo Magelang, Jateng untuk mendoakan dan sekaligus mencenntang pasangan JK-Wiranto.

“Kita minta doa restu, tapi yaaa ngak cukup banyak doa kalau tidak banyak contrengnya,” kata Wiranto.

Wiranto bersama Wapres Jusuf Kalla berkunjung ke Ponpes Tegalrejo dan bertemu pimpinan pengasuh ponpes KH Abdul Rahman Chudori. JK dan Wiranto meminta doa restu para ulama, santri dan masyarakat untuk maju sebagai capres 2009. “Doa yang banyak saja tak cukup, karena yang dihitung bukan doanya, tetapi banyaknya contrengan. Jadi `banyakin` doanya sekaligus contrengannya,” kata Wiranto yang disambut tepuk tangan meriah. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya