SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyarankan warga di luar Jakarta tidak melakukan aksi atau pun pengerahan massa saat pengumuman hasil hitung suara di Kantor Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019 mendatang.

Salah satu alasannya, kata Wiranto, mereka akan kebingungan untuk sahur dan berbuka puasa. Sebab 22 Mei 2019 masih masuk Ramadan. “Percuma ke sana. Puasa lagi, sahurnya di mana, bukanya di mana. Mereka mikir pasti seperti itu,” kata Wiranto di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Kamis (16/5/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wiranto meminta kepada aparat keamanan kepolisian dan TNI mencegah kumpulan massa dari daerah datang ke Jakarta, Rabu (22/5/2019), mendatang. Wiranto juga meminta pemerintah daerah ikut melarang warga dengan dengan jumlah besar datang ke Jakarta. Massa dari luar Jakarta dilarang datang ke Ibu Kota untuk menghindari konflik saat penghitungan suara.

“Pusat, daerah bersinergi supaya cegah adanya indikasi atau kecenderungan atau risiko konflik sosial dengan cara mencegah mereka, atau selesaikan mereka di masing-masing tempat dulu. Didesain selesaikan di kecamatan, selesaikan di provinsi selesaikan. Sehingga tidak ada perembesan ke ibu kota ya bebannya sudah terbagi,” kata Wiranto.

Wiranto meminta aparat menjelaskan kepada masyarakat bahwa Pemilu telah usai dan tidak perlu lagi berbondong datang ke Jakarta. Apalagi mengingat sedang menjalankan puasa pada bulan suci Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya