SOLOPOS.COM - Novak Djokovic vs Roger Federer menjadi final klasik dua petenis unggulan teratas di Wimbledon. Ist/dok

Wimbledon 2015 mempertemukan kembali Roger Federer vs Novak Djokovic di puncak pertandingan. Ini adalah final klasik.

Solopos.com, LONDON — Rivalitas dua petenis terbaik dunia, Novak Djokovic dan Roger Federer, berlanjut di final Grand Slam Wimbledon 2015, Minggu (12/7/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Djokovic melenggang ke final setelah menyingkirkan petenis Prancis Richard Gasquet dengan skor 7-6(2), 6-4, 6-4 pada laga semifinal di Centre Court Wimbledon, Jumat (10/7/2015).

Sementara itu, Federer merebut tiket final ke-10 Wimbledon setelah mengalahkan petenis Britania Raya, Andy Murray, dengan skor 7-5, 7-5, 6-4.

Ini bakal menjadi ulangan final Wimbledon 2014  antara Djokovic dan Federer. Tahun lalu, The Djoker, julukan Djokovic, berhasil mengangkat trofi kedua Wimbledon setelah menekuk Federer dalam duel lima set dengan skor 6-7(7), 6-4, 7-6(4), 5-7, 6-4.

Kedua petenis ranking teratas dunia itu telah membukukan 39 kali pertemuan sebelumnya, dengan 20 laga di antaranya dimenangi Federer.

Permusuhan The Djoker dan petenis Swiss itu berada pada urutan kedua dalam rekor head to head di era terbuka ATP. Ketimbang Federer, Djokovic sebenarnya lebih sering berhadapan dengan mantan petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal, yakni dengan rekor 42 kali pertemuan.

The Djoker menang mudah dalam duel terakhir kontra Federer di final Roma Masters, Italia, Mei lalu. Namun, petenis Serbia itu tampaknya tidak akan mudah mengulang kemenangan mulus di lapangan rumput Wimbledon kali ini.

Djokovic memenangi final Wimbledon tahun lalu, tapi Federer pernah mengalahkan dia dalam pertarungan empay set di semifinal 2012. Federer juga lebih akrab dengan lapangan rumput Wimbledon. Dia telah 10 kali memijakkan kaki di final dan mengoleksi tujuh gelar juara Wimbledon.

“Ini adalah tempat yang sangat dia sukai untuk bermain. Di sini dia memainkan tenis terbaiknya. Di Centre Court Wimbledon, tujuh gelar. Ini adalah lapangan miliknya. Dia selalu menampilkan permainan terbaik saat menghadapi laga berat,” kata Djokovic, seperti dilansir Reuters, Sabtu (11/7/2015).

Kendati Federer lebih berpengalaman di Wimbledon, Djokovic yakin mampu memenangi duel kali ini dan merebut gelar grand slam ke-12. “Dia adalah salah petenis yang membuat saya menjadi pemain lebih baik. Dalam laga melawan dia [Federer], saya bermain dengan emosi yang sangat berbeda dan itu membuat saya memahami apa yang diperlukan untuk menjadi petenis lebih baik, memenangi laga, serta merebut trofi grand slam,” imbuh petenis nomor satu dunia dunia itu.

Federer adalah petenis putra tertua yang mampu menembus final Wimbledon sejak Ken Rosewall pada 1974. Meski tak lagi muda, petenis peringkat kedua dunia itu masih bermain dengan sempurna untuk memburu gelar grand slam ke-18.

“Saya melakukan servis dengan baik untuk menuntaskan turnamen ini. Saya tidak terpatahkan saat melawan salah satu petenis yang memiliki pukulan pengembalian terbaik. Saya terus menekan dan melancarkan pukulan. Saya mencapurkan semua pukulan seperti biasanya dan tetap fokus. Itu bekerja dengan sangat bagus,” tutur Federer seusai mengalahkan Murray di semifinal. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya