SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wimbledon 2015 kategori junior melahirkan petenis bintang baru asal Korsel, Lee Duch Hee. Fisik yang terbatas membuat Lee dikenal.

Solopos.com, LONDON — Lee Duch Hee memang belum punya nama besar di kancah tenis dunia. Akan tetapi, keberhasilan petenis remaja asal Korea Selatan ini menembus babak ketiga Grand Slam Wimbledon 2015 untuk kategori tunggal putra junior menjadi prestasi tersendiri.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Kondisi Lee yang dilahirkan tuli sejak lahir membikin kehadiran remaja berusia 17 tahun ini di London mengundang decak kagum.

Petenis muda kelahiran Jecheon, Korea Selatan, ini datang ke London tak main-main karena ia berstatus sebagai unggulan kedua. Ia pun mengandalkan getaran dan gerakan tangan untuk menangkap apa yang terjadi di sekitar termasuk merespons perintah wasit saat bermain.

Keterbatasan fisik Lee tak menjadi penghalang untuknya mengukir prestasi di lapangan tenis. Tak mudah bersaing di tenis dengan keadaan yang demikian.

Banyak petenis yang tak memiliki kekurangan fisik susah untuk menembus ranking ITF junior, apalagi ATP. Tapi, Lee berhasil melakukan itu dengan duduk di nomor 276 dunia (ITF).

Apa yang dicapai Lee mengundang kagum dari salah satu petenis terbaik dunia, Rafael Nadal. Juara sembilan kali French Open ini menilai Lee muda tepat untuk dijadikan inspirasi bagi semua orang. Bahkan, kekurangan Lee justru menjadi senjata untuk menaklukkan lawan.

“Ia bertahan di jalan yang benar dengan tekad yang kuat dan mental yang tangguh,” tutur Nadal, dilansir Daily Mail, Kamis (9/7/2015).

Dalam setiap wawancara Lee menggunakan penerjemah yang membantu untuk memahami pertanyaan serta menyampaikan jawaban. Ia menyambut baik setiap mendapat tanggapan dari banyak orang. Lee sempat menegaskan ia tak mau kondisi tuli ini dianggap sebagai sesuatu yang merugikan.

“Orang menggambarkan tuli sebagai sebuah kekurangan, tapi itu tak mengganggu saya. Saya justru melihat ini sebagai keuntungan di antara para petenis lain. Ini adalah hadiah spesial yang tak dimiliki orang lain. Malah saya tak terganggu dengan keramaian atau apa pun dan membuat saya bisa berkonsentrasi penuh,” papar Lee.

Di Wimbledon ia sampai di babak ketiga. Ia belum mampu mengikuti jejak Roger Federer yang menjuarai nomor ini di musim 1998 atau Grigor Dimitrov di musim 2008. Meskipun demikian, remaja Korea ini diprediksi bakal menjadi bintang tenis masa depan. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Petenis Korea Lee Duch Hee menjadi pusat perhatian di Wimbledon kategori junior. Ist/daylimail.co.uk

Petenis Korea Lee Duch Hee menjadi pusat perhatian di Wimbledon kategori junior. Ist/daylimail.co.uk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya