SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, KULONPROGO-Seluruh wilayah selatan Jalan Daendels Kulonprogo rawan bencana tsunami, sehingga pemerintah perlu membuat jalur-jalur evakuasi di daerah itu.

Kawasan tersebut meliputi 12 desa yang berada di empat kecamatan, yakni Kecamatan Galur, Panjatan, Wates, dan Temon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Untung Waluyo, mengatakan, pembuatan jalur evakuasi dan pelatihan mengatasi bencana di masyarakat dilakukan untuk meminimalkan dampak bencana tsunami.

Alasannya, jika hanya mengandalkan personel dan peralatan yang ada, dipastikan tidak akan siap menghadapi bencana sebesar itu.

Untuk personel, terdiri dari Tim Reaksi Cepat (TRC) 24 orang, BPBD hanya 12 orang. “Dan kami selalu minta bantuan TNI/Polri,” sebutnya, Selasa (3/12/2013).

Ia menjelaskan panjang pantai Kulonprogo mencapai 24,4 kilometer dan realisasi jalur evakuasi dilakukan dengan membuat tanda-tanda, mulai dari pintu masuk Glagah.

Setiap jalur selalu dilengkapi dengan titik kumpul dengan jarak minimal empat sampai lima kilometer dari pantai. Menurutnya, jarak itu relatif aman sekalipun belum bisa dipastikan aman, karena diperkirakan air laut masih setinggi lutut.

“Tapi setidaknya gelombang laut sudah tidak tinggi dan mendekati aman,” tukasnya.

Untung menambahkan, dalam penanganan bencana yang paling penting adalah mempersiapkan masyarakat karena mustahil jika hanya bergantung pada pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya