SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jogja–Radius bahaya di Kabupaten Sleman dipersempit dalam jarak yang bervariasi. Tidak seragamnya penyempitan radius bahaya disebabkan wilayah di antara Kali Gendol dan Kali Boyong dinilai masih berbahaya.

“Pertama untuk anstisipasi ancaman sekunder yang berupa lahar. Kawasan tersebut cukup rawan karena jumlah lahar yang ada di Gendol dan Boyong cukup banyak,” jelas Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut disampaikan Surono dalam jumpa pers di Media Center, Jl Kenari 14, Jogja terkait dengan pengumuman dipersempitnya radius bahaya Merapi untuk yang kali keduanya, Jumat (19/11).

Berdasarkan pantuan tim PVMBG selama dua pekan terakhir, Surono menilai bahwa awan panas cenderung bergerak ke arah selatan, yakni ke wilayah Sleman. Dan kadar bahaya semakin meningkat untuk wilayah Sleman yang terapit Kali Boyong dan Kali Gendol.

“Ini untuk memberikan space agar jika terjadi letusan lagi kita memiliki persiapan. Kalau sudah ada ruang kan kita lebih mudah dalam bergerak,” papar pria yang akhir-akhir ini kondang dengan sebutan Mbah Rono ini.

Pemerintah melalui PVMBG pagi ini telah mengumumkan bahwa radius bahaya di kawasan Merapi kembali dipersempit. Kabupaten Sleman yang pada penyempitan radius bahaya ‘jilid 1’ tak diturunkan jaraknya kali ini mendapat kabar gembira.

Untuk wilayah di sebelah barat Kali Boyong radius bahaya menjadi 10 km. Sedang yang berada di timur sungai tersebut sampai ke Kali Gendol, radius bahaya menjadi 15 km. Untuk wilayah Magelang dan Boyolali juga mengalami penurunan yakni masing-masing 5 dan 10 kilometer.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya