SOLOPOS.COM - Umbi porang milik Supriyanto, warga Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Wonogiri yang mempunyai berat 13,4 kilogram. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Tanaman porang disebut lebih cocok dibudidayakan di dataran tinggi. Wilayah seperti Kecamatan Jatipurno, Girimarto, Karangtengah dan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, pun dianggap cocok untuk membudidayakan porang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dewan Penasehat Petani Penggiat Porang Nusantara (P3N) Cabang Wonogiri Teguh Subroto, kepada Solopos.com, Minggu (20/6/2021). Menurut Teguh untuk mendapatkan hasil maksimal dari budidaya porang dibutuhkan metode yang tepat.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Selain itu, iklim atau cuaca di lahan harus bagus. Teguh menuturkan wilayah yang cocok adalah di dataran tinggi. Untuk di Wonogiri sendiri adalah di wilayah seperti Kecamatan Jatipurno, Girimarto, Karangtengah dan Bulukerto cocok untuk ditanami porang.

Baca Juga: Beda dengan Solo, Gurihnya Serabi Khas Blora Kaya Rasa Kelapa

Kecamatan-kecamatan tersebut mempunyai dpl [di atas permukaan laut] yang bagus dan tanahnya cocok. Sehingga porang bisa subur di sana. Pertumbuhan porang juga lebih cepat dan usianya bisa lama dibandingkan saat ditanam di lahan dataran tinggi.

“Misal di Kecamatan Jatisrono, karena dataran rendah pertumbuhan porang di sana lebih lambat. Saat porang di Jatisrono belum tumbuh, di daerah dpl-nya bagus sudah tumbuh. Jika di Jatisrono porang sudah mati, di daerah dataran tinggi itu masih hidup. Jadi porang itu menyesuaikan iklim,” kata dia.

Di sisi lain, sejumlah petani di Wonogiri sudah memulai memanen hasil budidaya porang. Satu batang porang ada yang menghasilkan berat belasan kilogram umbi produksi dan memberi keuntungan puluhan ribu rupiah.

Teguh mengatakan petani yang sudah mulai memanen porang pada musim ini tersebar di Kecamatan Jatiroto, Jatipurno, Slogohimo, Karangtengah dan lain-lain. “Kebetulan saya membina petani porang di sejumlah daerah. Mulai dari persiapan tanam, penanaman, perawatan hingga pasca panen. Ini binaan saya di Jatiroto dan Jatisrono sudah mulai panen bareng, tapi belum semua,” kata dia.

Baca Juga: Positif Covid, Indro Warkop Minta Doa

Panen porang di Wonogiri, menurut Teguh, mulai dilakukan sejak Mei 2021 lalu. Diprediksi panen porang akan berlangsung hingga Agustus 2021. Mendekati Agustus harga porang akan semakin mahal, karena cuacanya panas.

“Juli-Agustus nanti kan cuacanya lebih panas daripada Mei-Juni. Semakin panas, kadar air porang semakin tipis. Perusahaan akan membeli dengan harga lebih tinggi. Sehingga sebagian petani memilih panen pada Juli-Agustus. Intinya petani saat ini untung, namun panennya belum semua,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya