SOLOPOS.COM - Pekerja di Wikwik Aparel, di Jaten, Karanganyar sedang memproduksi masker Selasa (13/10/2020). (Solopos.com/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Wikwik Aparel yang berlokasi di Jaten, Karanganyar, menjadi salah satu produsen masker modifikasi yang menjadi pelopor ide-ide unik di Soloraya seperti konsep masker Do Manuto yang viral di Solo. Tak sekedar memproduksi, Wikwik Aparel juga ikut kegiatan sosial berkampanye mengenakan masker kepada masyarakat.

Espos berbincang dengan pemilik usaha Wikwik Aparel, Dendi Kristianto, di tempat usahanya Selasa (13/10/2020). Dendi mengaku awal mula usahanya hanya fokus memproduksi jersey dan produk konveksi lainnya selain masker. Keinginan membuat masker muncul setelah dia dan rekannya ingin berdonasi masker yang saat itu harganya melambung tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hore..Anak Usia 5 Tahun Kini Boleh Ke TSTJ Solo

“Awalnya itu kami tidak produksi masker. Makanya saat berdonasi kami beli, dan ternyata mahal. Kami kemudian inisiatif bagaimana kalau bikin sendiri. Kami modifikasi ternyata lebih hemat dan peminatnya banyak karena masker saat itu langka juga dan mahal,” jelas dia.

Berawal dari langkah tersebut, Dendi kemudian terus membuat masker dengan berbagai motif dan model sesuai pesanan konsumen. Tak hanya dijual, mereka tetap konsisten berkampanye dengan menyumbang ribuan masker bagi yang membutuhkan.

“Sejak saat itu, kami sudah produksi jutaan masker berbagai model. Kalau sumbangan bisa ribuan, banyak pokoknya kami tidak menghitung soalnya. Kami juga sumbangkan masker produksi yang tidak jadi diambil klien juga,” imbuh dia.

Trafo Meledak, Ruang Panel Listrik Pabrik Makaroni Sragen Terbakar

Perubahan Standar Masker

Adanya perubahan aturan dari pemerintah terkait standar masker yang dianjurkan, Dendi mengaku juga mengikuti keinginan konsumen terkait hal tersebut. Masker scuba yang awalnya satu lapis, apabila konsumen menginginkan dilapis lagi bisa dilakukan. Selain itu, dia juga membuat masker kain tiga lapis dan masker lapis dengan dipasangi sistem filter yang dijual hanya Rp25.000 per lembar.

“Memang ada perubahan, jadi kami juga menyesuaikan. Intinya kami bisa menyediakan kebutuhan masker yang diinginkan konsumen,” tutur dia.

Meskipun begitu, dia mengaku tren pemesanan masker mulai menurun saat ini meskipun wabah Covid-19 masih berlangsung. Beberapa pesanan masker yang turun kebanyakan pada bahan baku scuba. Oleh karena itu, pihaknya juga menerapkan strategi menjualnya secara retail melalui media online.

Anak 5 Tahun Ke Atas Boleh Ngemal, Manajemen Pusat Belanja Solo Lakukan Ini

“Kalau sekarang kebanyakan yang pesan reseller. Untuk komunitas memang ada, tapi karena ada beberapa perubahan kebijakan dan kondisi saat ini, memang berkurang. Sisanya kami jualan satuan saja,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya