SOLOPOS.COM - Salah satu kawasan perumahan di sekitar Jalan Lingkar Kota atau JLK, Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, tepatnya di sebelah utara Jembatan Nusantara, Senin (1/2/2021). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI – Lahan di sekitar Jalan Lingkar Kota atau JLK Wonogiri dinilai sebagai tempat yang cocok untuk berinvestasi tanah dan rumah. Harga tanah di sekitar jalanan itu naik puluhan persen setiap tahunnya.

Owner PT. Vinda Berkah Abadi, Perumahan Griya Bulusulur Wonogiri, Pantjaraningtyas Putranto, mengatakan tanah di sekitar JLK merupakan kawasan premium untuk berinvestasi. Rencananya, di sana akan dibangun pengembangan kota.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

"JLK merupakan simbol ekonomi di Wonogiri. Karena ke depan akan menjadi pusat aktivitas masyarakat. Saat ini di beberapa lokasi sudah banyak perumahan yang didirikan di sekitar JLK," kata dia kepada Solopos.com, Rabu (3/2/2021).

Dalam pola ruang, kata dia, jika di suatu lokasi banyak permukiman atau dihuni banyak orang, maka akan muncul sarana pendukung. Di antaranya sekolah, kantor, pusat perbelanjaan, hingga fasilitas kesehatan. Jika di JLK ada akselarasi perkembangan, maka secara otomatis nilai investasi berkembang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Gubernur Ganjar Gaungkan Program 2 Hari di Rumah Saja, Begini Respons Jekek

Tata Ruang Sekitar JLK Wonogiri

Menurut Tyas, pola ruangan dan struktur tata ruang di sekitar JLK Wonogiri cukup mendukung. Kecuali daerah yang bukan kawasan berkembang.

Misalnya, wilayah konservasi, kawasan resapan atau kawasan hutang lindung. Daerah seperti itu memang tidak boleh digunakan untuk perumahan. Tyas mengatakan, peningkatan nilai tanah di sekitar JLK naik atau tumbuh sekitar 20%-30% per-tahun.

"Itu berdasarkan pengalaman saya. Ketika tahun ini saya beli tanah di sekitar JLK seharga Rp10 juta maka ketika tanah itu saya jual tahun depan, harganya sudah Rp13 juta," ungkap dia.

Baca juga: Truk Terguling, Ribuan Telur Ayam Pecah dan Berserakan di Jalan Sukoharjo-Wonogiri

Harga Tanah

Tyas mengatakan, pada saat ia membangun rumah bersubsidi di Bulusulur, Wonogiri, pada 2016, satu meter persegi tanah harganya Rp100.000. Kini, satu meter persegi tanah disana sudah Rp300.000.

"Potensinya cukup bagus, tapi dalam dunia properti, kendalanya ada di kemampuan daya beli masyarakat. Lokasinya bagus, harganya bagus, tapi kalau tidak ada yang belu bagiamana? Tapi kalau secara obyektif, value properti di JLK bagus, pasti ada peningkatan," papar dia.

Sejak mulai dibangun pada 2017, kata dia, hingga saat ini sudah ada 15 unit rumah di Perumahan Griya Bulusulur yang terjual. Total seluruh rumah subsidi yang dijual sebanyak 128 unit dengan luasan 1,5 hektare. Rumah dengan tipe 36 itu dijual dengan harga Rp150 juta.

Baca juga: Wow Harga Tanah Dekat JLK Wonogiri Naik 20 Kali Lipat

Ia mengatakan, 100 rumah yang belum terjual itu berpotensi ditawarkan kepada para Aparatur Sipil Negara yang baru saja diangkat di Wonogiri. Selain itu juga menyasar kepada para karyawan pabrik yang ada di Wonogiri.

"Perumahan kami mulai dihuni pada 2019. Sejak saat itu mulai banyak peminat yang berkunjung ke sana, potensi konsumen terbuka. Kalau di Wonogiri, untuk saat ini investasi rumah atau tanah yang menjanjikan di sekitar JLK. Karena tata ruang sesuai dengan peruntukan lahan," kata Tyas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya