SOLOPOS.COM - Pegawai Bea Cukai, Widy Heriyanto, meminta maaf melalui akun Twitternya. (Tangkapan layar Twitter).

Solopos.com, SOLO–Widy Heriyanto, pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belakangan menjadi sorotan lantaran menggunakan kata-kata tak elok dalam menanggapi keluhan terkait kinerja Bea Cukai di media sosial Twitter.

Dia merespons keluhan itu dengan kata babu, bacot, dan kata atau kalimat tak pantas lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu (26/3/2023), Widy Heriyanto yang mengaku pegawai Bea Cukai menanggapi perbincangan warganet yang memperbincangkan soal keluhan warga bernama Fatimah Zahratunnisa.

Fatimah melalui akun Twitternya, @zahratunnisaf, mengatakan pernah menjadi juara menyanyi di Jepang pada 2015. Piala yang dia terima berukuran besar. Piala itu dia bawa pulang ke Tanah Air. Namun, petugas Bea Cukai menagih pajak senilai Rp4 juta. Padahal, Fatimah mengaku tidak mendapatkan hadiah uang.

Ekspedisi Mudik 2024

Momen itu menjadi ajang warganet lain menceritakan pengalaman tidak mengenakkan lainnya saat berurusan dengan Bea Cukai.

Salah satu warganet yang menyampaikan hal itu adalah akun @kerissakti bernama Kris Antoni-Toge Productions.

Dia menceritakan pengalamannya yang cukup panjang yang pada pokoknya mengeluhkan lantaran piala yang diterimanya setelah memenangi ajang Flash Game Summit di San Francisco terkena pajak Bea Cukai senilai Rp1 juta.

Pengenaan pajak itu dilakukan petugas terkait saat piala tersebut sampai di Tanah Air.

Kemudian, Widy Heriyanto sang pegawai Bea Cukai muncul. Dia berupaya mengonter keluhan-keluhan warganet.

Dia, dia justru banyak berdebat dengan warganet, termasuk dengan akun Twitter @kerissakti (Kris Antoni) dan @PartaiSocmed yang getol menyuarakan hal-hal yang kini menjadi perhatian.

Suatu ketika, Widy Heriyanto yang merupakan pegawai Bea Cukai menggunakan kata-kata tak elok seperti babu dan bacot.

Pada akhirnya dia meminta maaf kepada Kris Antoni dan masyarakat melalui akun Twitter @wadadidy.

Dia mengakui lalai dalam memilih kata-kata saat merespons keluhan. Dia juga meminta maaf kepada institusi tempat dia bekerja.

“Permohonan maaf terbuka saya utk Kris & Team, dan seluruh masyarakat yg tersinggung dengan cuitan saya. To Kris & team dan seluruh masyarakat, saya secara pribadi, bukan berbicara mewakili Bea Cukai, memohon maaf atas kelalaian saya dalam memilih kata2 yang lebih bijak pada cuitan2 yang telah saya buat hingga menyinggung banyak pihak,” tulis Widy Heriyanto dikutip pada Minggu (26/3/2023).

“Saya juga meminta maaf kpd institusi saya, Bea Cukai, tempat saya bekerja, atas kegaduhan ini. Saya akan menjadikan momen ini sebagai pembelajaran bagi saya untuk lebih bijak ke depannya,” lanjtu Widy Heriyanto si pegawai Bea Cukai itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya