SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona varian baru hasil mutasi. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — World Health Organization atau WHO alias Organisasi Kesehatan Dunia, hingga Jumat (9/7/2021), belum memastikan perlunya suntikan penguat anti Covid-19 untuk mempertahankan perlindungan sampai data lebih lanjut dikumpulkan.

Sebagaimana diketahui, virus corona pemicu Covid-19 telah bermutasi menjadi beberapa varian virus baru. Penelitian berbagai lembaga dunia menyimpulkan virus corona varian delta sangat ganas dalam membunuh manusia dengan kekuatan dan kecepatan yang berlipat ganda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Tangkal Varian Delta, Pakar di India Sarankan Vaksinasi Covid-19 Anak

Ekspedisi Mudik 2024

Produsen Pfizer berencana meminta regulator Amerika Serikat agar merestui suntikan vaksin penguat anti Covid-19 buatannya pada Agustus, kata ilmuwan utama perusahaan itu, Kamis (8/7/2021).

Rencana itu berdasarkan pada bukti risiko infeksi ulang yang lebih besar enam bulan pascavaksinasi dan penyebaran varian Delta yang sangat menular.

Perlu Lengkapi Data

“Kami belum tahu apakah vaksin penguat akan diperlukan untuk memperkuat pertahanan melawan Covid-19 sampai data tambahan dikumpulkan, namun pertanyaan itu sedang dipertimbangkan oleh para peneliti,” kata WHO melalui pernyataan dalam menanggapi pertanyaan Kantor Berita Reuters.

WHO mengakui adanya keterbatasan data yang harus dilengkapi untuk bertindak pasti. “Ada keterbatasan data mengenai berapa lama perlindungan dari dosis vaksin Covid-19 saat ini berlangsung dan apakah dosis penguat akan memberikan manfaat dan diperuntukkan bagi siapa,” katanya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya